Pages

Friday 19 January 2018

Bersabar Ketika Menghadapi Musibah Dan Dugaan Di Dalam Kehidupan :

Allah SWT dalam firman-Nya,

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Maksudnya : “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali denga izin Allah; 'Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, nescaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Surah At Taghaabun ayat 11)

Ibnu Katsir mengatakan, “Makna ayat ini: seseorang yang ditimpa musibah dan dia meyakini bahawa musibah tersebut merupakan ketentuan dan takdir Allah, sehingga dia bersabar dan mengharapkan (balasan pahala dari Allah), disertai (perasaan) tunduk berserah diri kepada ketentuan Allah tersebut, maka Allah akan memberikan petunjuk ke (dalam) hatinya dan menggantikan musibah dunia yang menimpanya dengan petunjuk dan keyakinan yang benar dalam hatinya, bahkan boleh jadi Dia akan menggantikan apa yang hilang darinya dengan yang lebih baik baginya.”
(Tafsir Ibnu Katsir, 8/137)

Inilah sikap seorang mukmin dalam menghadapi musibah yang menimpanya. Meskipun Allah SWT dengan hikmah-Nya yang Maha sempurna telah menetapkan bahawa musibah itu akan menimpa semua manusia, baik orang yang beriman maupun orang kafir, akan tetapi orang yang beriman memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang kafir, iaitu ketabahan dan pengharapan pahala dari Allah SWT. dalam mengahadapi musibah tersebut. Tentu sahaja semua ini akan semakin meringankan beratnya musibah tersebut bagi seorang mukmin.

Dalam menjelaskan hikmah yang agung ini, Ibnul Qayyim mengatakan, “Sesungguhnya semua (musibah) yang menimpa orang-orang yang beriman dalam (menjalankan agama) Allah senantiasa disertai dengan sikap redha dan ihtisab (mengharapkan pahala dari-Nya). Orang mukmin pegangan mereka adalah sikap sabar dan ihtisab (mengharapkan pahala dari-Nya). Ini (semua) akan meringankan beratnya beban musibah tersebut. Kerana setiap kali mereka menyaksikan (mengingat) balasan (kebaikan) tersebut, akan terasa ringan bagi mereka menghadapi kesusahan dan musibah tersebut. Adapun orang-orang kafir, maka mereka tidak memiliki sikap redha dan tidak pula ihtisab (mengharapkan pahala dari-Nya).

No comments:

Post a Comment