Pages

Sunday 27 November 2011

Do’a Dua Malaikat Setiap Subuh

Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk berinfaq. Anjuran yang bahkan pada bagian awal surah Al-Baqarah telah disebutkan oleh Allah subhaanahu wa ta’aala menggambarkan salah satu karakter utama orang bertaqwa.

الم ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

“Alif Laam Miim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan meng-infaq-kan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”
(QS Al-Baqarah ayat 1-3)

Dalam ayat di atas Allah ta’aala menyebutkan karakter muttaqin yang biasa berinfaq bersama karakternya yang rajin menegakkan sholat. Di dalam Al-Qur’an hampir selalu karakter menegakkan sholat dan mengeluarkan infaq disebutkan dalam suatu rangkaian berpasangan. Hal ini mudah dimengerti sebab ajaran Islam selalu menekankan keseimbangan dalam segala sesuatu. Islam bukan semata ajaran yang mewujudkan hubungan antara hamba dengan rabbnya atau hablum minAllah, tetapi juga hubungan antara hamba dengan sesama hamba atau hablum minan-naas.

Uniknya lagi, di dalam ajaran Islam bila suatu perintah Allah ta’aala dilaksanakan, maka bukan saja hal itu menunjukkan kepatuhan seorang hamba akan rabbnya, melainkan dijamin bakal mendatangkan manfaat bagi si hamba. Ini yang disebut dengan fadhilah atau keutamaan suatu ’amal-perbuatan. Misalnya sholat malam atau tahajjud. Allah ta’aala menjanjikan bagi pelakunya bakal memperoleh kekuatan daya pengaruh ketika berbicara.

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا

“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.” (QS AlMuzzammil ayat 1-5)

Contoh lainnya bila seseorang meningkatkan ketaqwaan kepada Allah ta’aala maka di antara fadhilah yang akan ia peroleh adalah penambahan ilmu dari Allah ta’aala, jalan keluar kesulitan hidupnya serta rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka.

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ

”Dan bertakwalah kepada Allah; Allah (akan) mengajarmu.” (QS AlBaqarah ayat 282)

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaq ayat 2-3)

Demikian pula dengan berinfaq. Allah ta’aala menjanjikan fadhilah di balik kedermawanan seseorang yang rajin berinfaq.

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Katakanlah, "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS Saba’ ayat 39)

Bahkan dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan keuntungan yang bakal diraih seseorang yang rajin berinfaq di pagi hari sekaligus kerugian yang bakal dideritanya bilamana ia tidak peduli berinfaq di pagi hari.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا
وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا (البخاري)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi Muhammad shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)” (HR Bukhary 5/270)

Pembaca yang budiman, marilah kita galakkan berinfaq di pagi hari agar malaikat mendoakan kelapangan rizqi yang memang sangat kita perlukan untuk memperlancar ibadah, amal sholeh, da’wah dan jihad kita di dunia. Dan jangan biarkan ada satu pagipun yang berlalu tanpa berinfaq sebab itu sama saja kita mengundang kerusakan dalam hidup sebagaimana doa malaikat yang satunya di setiap pagi hari.

Ketahuilah, bukan banyaknya jumlah infaq yang penting melainkan kontinuitas-nya. Lebih baik berinfaq sedikit namun konstan terus-menerus daripada berinfaq dalam jumlah besar namun hanya sekali setahun atau seumur hidup. Orang yang konstan berinfaq tidak bakal dipengaruhi oleh musim. Dalam masa paceklik tetap berinfaq, dalam masa panen tentu lebih pasti.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.”
(QS Ali Imran ayat 133-134)
Sumber : http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/do-a-dua-malaikat-setiap-subuh.htm


MENCARI DIRI DAN IMAN

Wahai orang2 yang beriman BERTAQWA lah kamu kepada ALLAH dan hendaklah kamu bersama dengan orang yang SHAADIQIN... (Orang2 yang SIDDIQ-BENAR)....

Carilah orang yang ada cahaya agar dapat menumpang cahaya untuk berjalan dimalam yang gelap gulita agar beroleh selamat dan sejahtera daripada mara bahaya..

Carilah dan bersamalah orang yang benar2 SIDDIQ agar dapat menumpang cahaya dan beroleh cahaya Islam, Iman dan makrifat agar selamat dan sejahtera dalam perjalanan didunia yang fana' ini dan diakhirat yang kekal abadi...

Bersama2lah dengan mereka yang soleh dan para kekasih ALLAH nescaya akan beroleh petunjuk dan kekuatan agar gemar dan kasih akan kehidupan akhirat serta dapat mencium keharuman bauan rohani yang lembut, suci dan hakiki.....

Bagaimama nak mngharungi dan berjalan pada zaman yang penuh gelap gulita dan sering kelam dan kelabu dgn dunia, mahkluk, syaitan dan nafsu yang menghalangi jalan petunjuk dan mendidingi cahaya iman, islam dan makrifat.. Jalan2 kepada petunjuk hampir2 terdinding dan trkambus dgn pelbagai tpudaya syaitan dan nafsu.. Jalan2 kepada mengenal ALLAH hampir2 tenggelam dan terhijab dengan seluruh makhluk dan dunia.. hanya2 orang2 yang dirahmati ALLAH sahaja beroleh jalan petunjuk dan dibawa masuk kejalan makrifat...... 

Orang2 yang berjalan kepada ALLAH.... tidak akan peduli dan ambil peduli selain ALLAH... katakanlah ALLAH dan kemudian biarkan mereka bermain2.... orang2 yang beriman apabila disapa oleh orang2 jahil mereka mengucapkan kata2 selamat... Oleh itu teruskan perjalanan dan memadailah dan cukuplah ALLAH sebagai pelindung dan penolong....Mudah2an akan sampai kepada kesudahan perjalanan... Insya ALLAH... 

Jika kita menjadikan ALLAH sebagai matlamat dan tujuan nescaya kita tidak akan peduli lagi apa yang berlaku pada kita... tetap berjalan dan berhadap pada Tuhan Sekalian Alam sehingga kesudahan.... 

Maka setelah tetap azam, cita2 dan hemah yakni dengan sanggup menempuh segala ujian dan cobaan serta sanggup dan rela berkorban apa sahaja maka berserah dan bertawakkallah kepada ALLAH..... Sesungguhnya kepada ALLAH orang2 beriman berserah dan bertawakkal.... 

Itulah sebahagian hal dan keadaan permulaan orang2 yang ingin berjalan kepada Tuhan Sekalian Alam... 

Barangsiapa yang bermula dari ALLAH dan dengan rahmat dan pertolongan ALLAH, kerana dan kepada ALLAH.. insya ALLAH kesudahan nya akan bersama ALLAH..... Tolonglah hamba yang lemah dan hina ini YA ALLAH...
tidak akan sekali2 dapat menjalani jalan kepada ALLAH melainkan dengan rahmat dan pertolongan ALLAH..... 

Barangsiapa yang dikehendaki ALLAH untuk berjalan pada JALANNYA nescaya akan dipertemukan ALLAH dengan orang ALLAH yang dapat membimbing, mendidk dan memimpin serta memberi petunjuk kepada jalanNYA yang benar lagi lurus..... 

Sesungguhnya ALLAH memilih dan melorongkan sesiapa yang dikehendakiNYA kepadaNYA dan memberi petunjuk kepada sesiapa yang rujuk dan kembali kepada NYA..... 

Oleh yang demikian ALLAH sahajalah yang berhak dan mutlak dalam menentukan rahmat kepada sesiapa yang dikehendaki dikalangan hamba2NYA tanpa apa2 sebab, illat, syarat, ciri2, faktor2 dan lain2.... Maka amat2 beruntunglah orang yang dikehendaki ALLAH....

moga2 kita juga diantara hamba2 yang dikehendaki ALLAH... walaupun kita tiada kelayakan...

Kita ada satu pilihan lagi untuk berjalan kepada ALLAH iaitu bersungguh2 kembali rujuk kepada ALLAH sebagaimana janji ALLAH akan memberi petunjuk kepada orang2 yang kembali....... Sesungguhnya ALLAH tidak sekali2 memungkiri janji....

Mudah2an ALLAH memberi petunjuk dan kekuatan untuk kita kembali kepada ALLAH...

DARI ALLAH DENGAN ALLAH KEPADA ALLAH..... 

Maka marilah kita sesungguh hati kembali dengan penuh kebulatan dan keyakinan kepada ALLAH dengan kembali menyerah diri (surrender to ALLAH only), kembali tunduk patuh, kembali taat, kembali kenal, kembali takut, kembali kasih, kembali suci, kembali redha, kembali bersama ALLAH.. Mudah2an ALLAH sudi menerima kita yang hina dina, dhaif lemah dan tiada apa2 ini pada JALANNYA dgn memberi petunjuk, taufiq, rahmat dan pertolonganNYA... dan kemudian dengan rahmat NYA jua dibawa kita ketempat yang tinggi dan terpuji... INSYA ALLAH..... 

MAHASUCI ENGKAU YA ALLAH DAN SEGALA KEPUJIAN BAGI ENGKAU DAN AKU BERSAKSI TIADA TUHAN MALAINKAN ENGKAU DAN AKU MOHON AMPUN ATAS SEGALA PERKATAAN YANG SALAH, PERBUATAN YANG DUSTA DAN AMALAN HATI YANG KEJI DAN KOTOR.. DAN KEPADA ENGKAU AKU BERTAUBAT... TIADA ADA DAYA DAN UPAYA KU MALAINKAN DENGAN RAHMAT DAN PERTOLONGAN ALLAH YANG MAHA TINGGI DAN MAHA AGUNG... 

Maka itulah satu perjalanan kembali kepada TUHAN SEKALIAN ALAM... bagi orang2 yang teraba2 dalam kesesatan dan terkapai2 hanyut dlm arus kemungkaran dan kemaksiatan dan hampir2 kelemasan karam dan tenggelam dalam badai dan gelombang kufur, munafiq, syirik dan kezaliman........ 

ALLAH, DIALAH ALLAH TIADA ADA TUHAN YANG LAIN MALAINKAN DIA... ALLAH YANG MAHA AGUNG DAN MAHA ESA LAGI MAHA SEMPURNA..... 

MENCINTAI KAUM SUFI DAN ORANG SALEH

Telah berkata Syeikh Abdul Qadir Al Jalaini, pada pagi hari Jumaat, bertempat, di Ribath, tarikh 10 Rejab, tahun 545 Hijrah..

Jika kamu ingin mendapatkan kerajaan di dunia dan akhirat, maka serahkanlah dirimu secara utuh kepada ALLAH Azza Wajalla.. Tentu kamu akan menjadi raja, yang dapat memiliki dirimu dan orang lain.. Aku telah memberikan nasihat ini kepadamu.. Terimalah.!
Aku telah mengajak persahabatan kepadamu.. Terimalah persahabatan ini..! Jika aku atau kau berbohong, tentu akan dibohongkan.. Demikian pula jika aku atau kamu BENAR, tentu akan dibenarkan.. Sebagaimana berhutang, mesti dibayar.. Ambillah ubat dari saya ini untuk mengubati penyakit agamamu.. Gunakan,! Tentu agamamu kembali menjadi sehat..

Orang-orang terdahulu telah mengagung-agungkan bunga dari timur hingga benua barat untuk mencari orang-orang sufi dan orang-orang saleh.. Mereka ahli mengubati hati dan agama.. Manakala mereka berhasil menemukan salah seorang di antara kaum 'sufi' atau orang-orang soleh itu, maka segera mereka meminta ubat darinya untuk mengubati agama mereka..

Adapun kau, dewasa ini sangat membenci kepada para 'fuqoha' ulam dan 'uliya' ALLAH.. Di mana mereka mampu mendidik dan mengajar, tentu saja kami tidak akan mendapatkan ubat itu.. Dan bagaimana pula ilmu dan ubat dari membangun benteng untuk kamu, tapi tidak kamu pakai.. Aku memerintahkan agar memakan sesuap yang mengandungi ubat, tapi kamu jesteru memakan sesuap yang mengandungi racun.. Hal itu sebentar lagi akan bertambah jelas dalam agama dan keimananmu..

Aku memberikan nasihat kepadamu, bukan kerana takut atau mengharapkan emasmu.. Sebab orang yang telah bersama ALLAH Azza Wajalla, tidak pernah mempunyai rasa takut, baik kepada jin, haiwan atau makhluk macam apapun..

Janganlah kamu menghina kepada para 'Syeikh' yang telah banyak mengamalkan ilmunya.. Kamu adalah buta kepada ALLAH Azza Wajalla. Sedangkan para utusanNYA dan orang-orang soleh yang selalu rela akan takdir yang telah ditentukan olehNYA.. Keselamatan utama adalah berada dalam kerelaan hati menerima takdir Illahi, memutuskan keinginan serta zuhud dalam dunia…

Jika melihat kezaliman dalam hatimu, lalu lekaslah ingat akan mati, serta putuskan angan-anganmu.. Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan suatu hikayat dari ALLAH Azza Wajalla yang bermaksud..,

".. Tiada jalan yang lebih utama bagi orang-orang yang mendekati diri (kepada ALLAH Ta'ala) daripada menunaikan apa yang telah kami mewajibkan atas mereka.. Seorang hambaku tiada akan memperolehi maqam 'qurbah' padaku dengan mengerjakan nawafil (amal sunnah), sehingga aku mencintainya.. Bila aku telah mencintainya, tangan dan pendukungnya.. Dengan AKU ia mendengarkan.. Dengan AKU ia melihat.. Dan dengan AKU pula ia menyerang musuh.."

Dia menyedari bahawa semua perbuatannya adalah atas pertolongan ALLAH Azza Wajalla, sehingga ia mampu berupaya memiliki kekuatan serta dapat melihat dirinya dan melihat orang lain.. Sehingga semua gerak geri upaya dan kekuatannya, lantaran ALLAH Azza Wajalla semata.. Bukan kerana dirinya sendirinya atau kerana makhluk.. Dia singkirkan jauh-jauh nafsu dunia dan akhirnya, hanya kerana taat kepada ALLAH Ta'ala.. Sia-sia saja usahanya mendekatkan diri kepada ALLAH SWT serta ketaatan kepadaNYA menjadi sebab kecintaan ALLAH kepadanya… Dengan taat, ia mendekatkan diri kepadaNYA. Dan dengan maksiat ia akan dibenci dan dijauhkan.. Dengan taat akan timbul kedamaian dan sebab maksiat akan timbul kegelapan.. Sesungguhnya barang siapa taat akan mendapatkan kebajikan dan barang siapa maksiat tentu akan mendapat keburukan..

Barang siapa tidak menjadikan agama sebagai dasar bagi segala tingkah lakunya, maka ia akan binasa bersama orang-orang yang telah binasa.. Beramallah.! Jangan bermalas-malas untuk beramal.. Sesungguhnya orang yang malas beramal bererti ia mengharap sesuatu yang sia-sia.. Ia tertipu..

Di antara kaum sufi ada yang berdiri tegak di antara dunia dan akhirat, ada pula yang berdiri tegak di antara makhluk dan Khaliq..

Jika kamu zuhud bererti kamu telah berdiri di antara dunia dan akhirat.. Jika kamu orang yang takut bererti telah berdiri di antara syurga dan neraka.. Dan jika kamu orang yang 'arif' bererti telah berdiri di antara makhluk dan Khaliq.. Pada waktu tertentu kamu memandang kapada makhluk dan di saat yang lain kamu memandang kepada Khaliq..

Kamu tidak perlu datang pada suatu kaum untuk meminta keterangan tentang akhirat, hisab dan sesuatu di dalamnya..Tentu kamu telah menerima khabar dari sesuatu yang kamu lihat dan kamu saksikan.. Khabar itu tidak seperti kenyataannya..

Kaum sufi itu sedang menantikan perjumpaannya dengan ALLAH Ta'ala.. Mereka selalu merindukan-NYA disetiap saat.. Mereka tidak takut mati.. Sebab kematian merupakan 'sebab' yang mempertemukan mereka dengan keKasihnya.. Bersiaplah sebelum kamu dipisahkan.. Tinggalkanlah sebelum kamu ditinggalkan.. Serta keluarlah sebelum kamu diusir oleh keluarga dan kaummu.. Semua ini tidak berguna bagimu setelah kamu berada dalm kubur.. Bertaubatlah dari memperturutkan nafsu..

Jauhkan dirimu dari segala dosa dalam semua tingkah lakumu.. Wira'I merupakan pakaian agamamu.. Mintalah pakaian agamamu kepadaku.. Ikutlah daku, sesungguhnya aku mengindahkan Rasul SAW.. Dan aku mengikutinya dalam makan minum dan nikahnya.. Tidak henti-hentinya aku selalu begitu sesuai dengan kehendak ALLAH Azza Wajalla.. Aku tidak menghiraukan pujian ALLAH Ta'ala tidak pula pujian atau kecamanmu.. Bahkan aku tidak hiraukan kamu memberi atau menolak, menerima atau tidak.. Jadi kamu memang bodoh.. Orang bodoh tidak perlu dihiraukan.. Kalau saja kamu beribadah kepada ALLAH Azza Wajalla diterima; sebab ibadahmu disertai kebodohan.. Sedangkan semua kebodohan adalah rosak..

Telah bersabda Nabi Muhammad SAW yang bermaksud…,

"..Barangsiapa menyembah ALLAH Azza Wajalla di atas kebodohan, maka yang rosak lebih banyak daripada yang baik.."

Tidak ada keuntungan bagimu kecuali kamu mengikuti Al Kitan dan As Sunnah.! Sebahagian ulama ada yang mengatakan :

"..Barang siapa tidak memiliki guru, maka iblislah yang menjadi guru.."

Ikutilah pada guru yang mengerti AL Quran dan As Sunnah serta mengamalkan keduanya..! Bersangka baiklah kepada mereka, belajarlah dari mereka, serta perbaikilah budimu dalam bergaul bersama mereka..! Tentu saja kamu akan beruntung.. Jika kamu mengamalkan Al Quran As Sunnah tanpa mengikut guru yang mengetahui, maka kamu tidak akan beruntung sama sekali.. Apakah kamu belum mendengar? Barangsiapa hanya mengendalikan otaknya, maka ia akan tersesat? Binalah nafsumu untuk selalu bersahabat dengan orang yang lebih alim daripada kamu, agar kamu dapat meningkat lagi..

NABI Muhammad SAW telah bersabda yang bermaksud;

" Tidak ada anjuran bersedekah (kepada orang lain) selagi sanak keluarga memerlukan huluran tangan.."



HAKIKAT PENGABDIAN,
Syeikh Abdul Qadir al-Jailani

Terjemahan dari;
Al-Fath ar-Rabbani 

Alih bahasa;
Muhamad Qadirun Nur.


ALLAH CIPTAKAN KEKASIHNYA DENGAN SEBAIK-BAIK CIPTAAN

Sabda Baginda SAW, “Sesungguhnya Allah menulis tentang takdir ciptaan-Nya 50,000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.” Ketika Baginda SAW ditanya, “Bilakah engkau dilantik sebagai nabi?” Jawab Baginda SAW, “Ketika (Nabi) Adam antara roh dan jasad.” (Diriwayatkan oleh Muslim, Ibnu Hibban dan Baihaqi.)

Imam Abu Jaafar Muhammad Al-Baqir r.anhu ditanya, “Bagaimana Rasulullah SAW mendahului para nabi sedangkan Baginda SAW terakhir diutuskan?” Jawabnya. “Tatkala Allah mengambil perjanjian dengan sekalian roh dari zuriat Nabi Adam, lalu Allah bertanya mereka, “Tidakkah Aku ini Tuhan kamu semua?”, (sebagaimana Firman-Nya dalam Surah Al-A‘Araf ayat 172) adalah Baginda SAW yang pertama menjawab, “Bahkan”, demikian itu Baginda SAW lah yang mendahului para nabi lain.” (Diriwayatkan oleh Abu Sahl Al-Qathan dalam kitabnya “Amaliyah”, juga disebut oleh As-Solihiy dalam kitabnya “Subul Al-Huda War Rosyad” serta Imam Suyuti dalam “Al-Khosois Al-Kubra”.)

Diriwayatkan dari Sya’bi, seorang lelaki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah!Bilakah engkau dilantik menjadi nabi?” Jawab Baginda SAW, “Ketika (Nabi) Adam antara roh dan jasad, ketika itu Dia mengambil perjanjian dariku.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dan Ibnu Ishaq.)

Diriwayatkan dari Saidina ’Ali bin Abi Talib r.anhu,bahawa beliau berkata, “Allah tidak akan membangkitkan seorang nabi pun-bermula dari Nabi Adam AS hingga mereka yang selepasnya-kecuali mereka semua telahpun mengangkat janji setia kepada Nabi Muhammad SAW iaitu jika mereka dibangkitkan kelak akan beriman dengan Baginda SAW dan membantunya, maka begitu juga dijanjikan terhadap kaum masing-masing.” (Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Jarir At-Tobari dalam tafsirnya.)

Diriwayatkan: Tatkala Allah menciptakan cahaya (nur) Nabi Muhammad SAW, Dia memerintahkan agar cahaya Baginda SAW tersebut memandang kepada sekalian cahaya para nabi lain, lalu cahaya Baginda SAW menyinari ke atas cahaya para nabi lain. Lalu cahaya sekalian para nabi bertanya kepada Allah, “Wahai Tuhan kami! Cahaya apakah yang sedang menerangi kami ini?” Firman Allah, “Inilah dia cahaya Muhammad bin Abdullah, jika kamu beriman dengannya akan Aku jadikan kamu sekalian para nabi.” Mereka menjawab, “ Kami beriman dengan kenabiannya.” Allah berfirman lagi, “Aku akan menjadi saksi atas perjanjian kamu ini.” Mereka menjawab, “Ya”. Demikian Allah berfirman dalam Surah Ali-‘Imran ayat 81 yang bermaksud: Dan ingatlah, ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi dengan berfirman, “Apa saja yang Aku berikan kepada kamu iaitu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, nescaya kamu akan beriman kepadanya dan membantunya dengan bersungguh-sungguh. Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku ini?” Mereka menjawab, “Kami mengakui.” Allah berfirman lagi, “Jika demikian, saksikanlah (wahai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu.” (Disebutkan oleh Imam As-Subki dalam kitabnya “At-Takzim Wal Minnah”)

Imam As-Subki dalam kitabnya “At-Takzim Wal Minnah” menyebut, “Dalam ayat Al-Quran ini menerangkan betapa agungnya kedudukan Baginda SAW yang tidak dapat disembunyikan lagi, kerana kenabian Baginda SAW serta risalahnya adalah umum bagi sekalian makhluk dari zaman (Nabi) Adam hingga kiamat,maka jadilah sekalian para nabi serta umat mereka dari kalangan umat Baginda SAW sebagaimana sabda Baginda SAW, “Aku diutuskan kepada manusia keseluruhannya.” Iaitu tidak dikhususkan manusia pada zaman Baginda SAW sahaja bahkan mereka yang sebelumnya, kerana demikian menerangkan sabda Baginda SAW, “Aku dilantik sebagai nabi sedangkan (Nabi) Adam masih antara roh dan jasad.”

Apabila kita mengetahui demikian, maka tentunya Nabi Muhammad SAW adalah nabi sekalian Anbiya’,apatah lagi lebih jelas ketika di Akhirat: Sekalian nabi berada di bawah panji Baginda SAW, ketika di dunia demikian juga: Iaitu pada malam Israk Mikraj, Baginda SAW mengimami solat antara para nabi lain.

Diriwayatkan daripada Ka’ab Al-Ahbar berkata, “Tatkala Allah menghendaki bagi menciptakan Nabi Muhammad SAW, Dia memerintahkan kepada Jibril agar membawa tanah dari pusat bumi yang tanah tersebut bercahaya yang menyinari. Lalu Jibril mendatangi kepada malaikat lain dan Jibril mengambil tanah dari tapak kubur Baginda SAW yang mulia iaitu yang berwarna putih yang bersinar-sinar, lalu tanah tersebut diuli bersama air Tasnim (sejenis air sungai yang mengalir dalam syurga) hingga membentuk seperti permata putih yang terpancar cahaya keagungannya, lalu telah ditawaf sekalian malaikat di sekitar ’Arasy, Kursi, yang berada di langit,bumi,bukit bukau serta lautan. Oleh demikian, sekalian makhluk Allah telah mengenali kemuliaan Baginda SAW sebelum dikenali (Nabi) Adam.” (Diriwayatkan oleh Abu Saad Al-Naisaburi dalam kitab “Syaraf Al-Mustafa” dan Ibnul Jauzi dalam “Al-Wafa”).

Berkata Abdullah bin ‘Abbas r.anhuma: Asal tanah yang dicipta Rasulullah SAW itu dari perut bumi di Mekah iaitu dari tapak binaan Kaabah di pusat bumi, maka jadilah Baginda SAW itu dituruti sekalian ciptaan lain”.

Dari Jabir bin Abdullah r.anhuma bertanya, “Wahai Rasulullah! Apakah ciptaan pertama dari makhluk Allah sebelum diciptakan segala-galanya?” Sabda Rasulullah SAW, “Wahai Jabir! Sesungguhnya Allah menciptakan cahaya (nur) nabi engkau sebelum Dia menciptakan segala-galanya, lalu Dia menjadikannya sebagai putaran kekuasaan-Nya terhadap apa yang dikehendaki-Nya.Pada masa itu belum lagi tercipta Luh Mahfuz, Qalam, syurga, neraka, malaikat, langit, bumi, matahari, bulan, jin dan manusia. Tatkala Allah menghendaki menciptakan ciptaan-Nya yang lain, lalu Allah membahagikan dari cahaya tersebut (cahaya Baginda SAW tadi) kepada empat bahagian (juzuk): Bahagian pertama diciptakan Qalam, bahagian kedua Luh Mahfuz, bahagian ketiga ‘Arasy dan manakala bahagian keempat Allah bahagikan lagi kepada tiga bahagian yang lain. Lalu Allah menciptakan bahagian pertama tadi malaikat bagi menanggung ’Arasy, bahagian kedua Kursiy, bahagian ketiga malaikat-malaikat lain, manakala bahagian keempat Allah bahagikan lagi kepada empat juzuk yang lain, lalu Allah ciptakan bahagian pertama langit, bahagian kedua lapisan bumi, bahagian ketiga syurga dan neraka, manakala bahagian keempat dibahagikan lagi kepada empat bahagian lain: Lalu Allah menciptakan dari bahagian pertama penglihatan bagi orang-orang mukmin, bahagian kedua hati mereka iaitu mengenali Allah (makrifatullah) dan bahagian ketiga cahaya kalbu mereka iaitu kalimah Tauhid, Lailahaillah Muhammad Rasulullah. (Disebut hadis ini oleh Imam Al-Qostalani dalam kitab “Al-Mawahib”, Imam Ibnu Hajar Al-Haitami Al-Makki dalam “Fatawa Al-Hadithiyah”.)

Diriwayatkan dari Saidina ‘Ali bin Husain dari bapanya (Saidina Husain bin ‘Ali) dan dari datuknya (Saidina ‘Ali bin Abi Talib) dari Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ciptaan cahayaku di hadapan Tuhanku selama 14 ribu tahun sebelum ciptaan (Nabi) Adam.” (Diriwayatkan oleh Ibnul Qothan dalam ahkamnya,juga disebut oleh As-Solihiy dalam “Subul Al-Huda War Rosyad”.)

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas r.anhuma: Adalah Nabi Adam itu diciptakan pada hari Jumaat iaitu antara waktu gelincir matahari hingga waktu Asar, kemudian Allah menciptakan pasangannya Hawa’ dari tulang rusuk sebelah kiri di ketika tidurnya. Tatkala Adam terjaga dari tidurnya dia melihat Hawa’ berada di sebelahnya lalu dihulurkan tangannya kepada Hawa’ akan tetapi ditegur oleh malaikat. Bertanya Adam, “Tidakkah dia diciptakan untukku?” Jawab malaikat, “Hingga kamu tunaikan mahar terlebih dahulu.” Adam bertanya, “Apakah mahar tersebut?” Jawab malaikat, “Iaitu selawat ke atas Muhammad sebanyak tiga kali” atau dalam riwayat lain 20 kali. (Rujuk “Al-Mawahib Al-Ladunniyah” oleh Imam Al-Qostolani dan “Syarah Al-Kabir” oleh Sayyidi Ahmad Dardir dan “Bustan Al-Wa’izin” oleh Ibnul Jauzi.)

Diriwayatkan tatkala Nabi Adam dikeluarkan dari syurga, Baginda melihat tertulis pada tiang-tiang ‘Arasy dan setiap tempat dalam syurga nama “Muhammad” diiringi selepas nama Allah, lalu berkata Adam, “Wahai Tuhan! Siapakah Muhammad ini?” Firman Allah, “Ini ialah anakmu yang jika tidak dia nescaya Aku tidak akan menciptakanmu.” Berkata Adam lagi, “Wahai tuhan! Dengan kehormatan anak ini (Nabi Muhammad) rahmatilah bapanya ini (Nabi Adam).” Lalu diseru : Wahai Adam! Jika kamu meminta syafaat kepada Kami dengan Muhammad nescaya Kami akan memberikan syafaat padamu.” (Disebut oleh Al-Waqidi dalam “Futuh As-Syam” dan Al-Qostalani dalam “Al-Mawahib”.)

Sabda Rasulullah SAW, “Tatkala Adam melakukan kesilapan dengan memakan buah larangan Allah dalam syurga,Baginda berkata, “Wahai Tuhan! Aku memohon dengan hak Muhammad agar Engkau ampuni aku.” Allah berfirman, “Wahai Adam! Bagaimana engkau mengenali Muhammad sedangkan Aku belum menciptakannya?” Adam menjawab, “Tatkala Kau menciptakan aku, Kau meniupkan roh ke dalam jasadku maka aku mengangkat kepalaku lantas aku melihat pada tiang-tiang ‘Arasy tertulis ((Lailaha illallah Muhammad Rasulullah)), maka tahulah aku bahawa Engkau tidak akan menyandarkan nama seseorang kepada-Mu kecuali dia adalah yang Engkau kasihi dikalangan makhluk-Mu.” Firman Allah, “Benarlah engkau wahai Adam. Dia amat Aku cintai berbanding sekalian makhluk lain. Jika engkau meminta daripada-Ku dengan haknya nescaya Aku ampuni engkau. Jika tidak kerana Muhammad, tidak Aku ciptakanmu wahai Adam. Dia ialah nabi yang terakhir dari zuriatmu.” (Diriwayatkan oleh Al-Hakim, disahkan oleh Al-Baihaqi dan Abu Nu’aim dalam Ad-Dalail serta At-Tobrani dalam Ausat Wasoghir juga Ibnu ‘Asakir dan Al-Ajriyy dari Saidina Umar Al-Khattab r.anhu.)

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Asakir dari Salman berkata: Telah datang Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan berkata, “Sesungguhnya Tuhanmu berfirman, “Jika Aku mengambil (Nabi) Ibrahim sebagai teman-Ku,maka Aku mengambilmu sebagai kekasih-Ku. Tidaklah Aku ciptakan sesuatu makhluk yang lebih mulia daripadamu. Sesungguhnya telah Aku ciptakan dunia serta penduduknya agar mereka mengetahui kemuliaan dan kedudukanmu di sisi-Ku. Jika tidak keranamu nescaya tidak aku ciptakan dunia ini.”

Tatkala mengandung Hawa’ bagi anaknya yang bernama Syith,telah terpancar kemuliaannya kerana Nabi Muhammad SAW. Ini kerana cahaya Baginda SAW berpindah dari Nabi Adam kepada anaknya Syith. Sebelum kewafatan Nabi Adam, Baginda mewasiati anaknya Syith yang kemudiannya Syith juga mewasiati anaknya dengan wasiat yang sama: Iaitu agar meletakkan cahaya yang mulia ini hanya kepada wanita yang suci. Jadilah wasiat ini berterusan dari satu generasi ke satu generasi hingga tiba kepada Abdul Mutalib dan anaknya Abdullah.

Allah telah mensucikan nasab keturunan Baginda SAW dari ‘Sifah Jahiliyyah’ iaitu cara pernikahan kaum jahiliyah yang tentunya tidak berlaku kepada datuk moyang Nabi Muhammad SAW termasuk ayahandanya Saidina Abdullah dan bondanya Saidaitina Aminah.
Terjemahan buku kecil bertajuk: “Saidina Muhammad SAW, Adalah Nabi Antara Anbiya’ dan Ciptaan Pertama” tulisan Syeikh Abu Hashim As-Syarif cetakan Maktabah Ar-Rahmatul Muhdah Mansurah, Mesir.

Saturday 26 November 2011

KISAH NABI TSITS ALAIHIS SALAM

Diriwayatkan konon setelahnya Nabi Adam a.s dan Siti Hawa melanggar larangan Allah SWT sehingga mereka dikeluarkan dari syurga dan dibawa oleh malaikat Jibril ke bumi dengan tempat yang berbeza. Nabi Adam a.s diturunkan di Bukit Ruhun di Pulau Cylon sedangkan Siti Hawa di daerah Tanah Arab. Mereka berpisah sangat lama sekali,sehingga hampir setiap saat, setiap waktu mereka memohon kepada Allah SWT agar dapat dipertemukan kembali.Mereka hidup di daerah yang berbeza. Lebih kurang seratus tahun Nabi Adam a.s dan Siti Hawa menjalani hidup yang penuh berbagai macam tentangan dan godaan,sehingga suatu hari malaikat Jibril datang menemui Nabi Adam a.s untuk menyampaikan wahyu dari Allah a.s harus melakukan ibadah haji bersama Siti Hawa sebelum ajal.Mendengar perintah itu Nabi Adam a.s merasa terkejut apalagi di akhiri dengan kata ajal.Akhirnya terjadi dialog antara Nabi Adam a.s dengan malaikat JIbril.

Nabi Adam a.s berkata : " Ya Jibril bagaimana aku dapat melaksanakan haji sedangkan isteriku berada di tempat yang belum aku ketahui."
Jawab Jibril : " Dengan melakukan haji nanti kau akan menemui Hawa,dimana kau seru Hawa , Hawa akan mendengar seruanmu,maka ke situlah engkau datang lalu engkau tawaf tujuh kali.Dengan cara begitu sempurnalah taubatmu."
Kemudian Nabi Adam a.s bertanya lagi : :Bagaimana pula Hawa dapat mendengar seruanku ?"
Jibril menjawab : "Insya Allah dengan pertolongan Allah angin akan membawa seruanmu kepada Hawa begitu juga sebaliknya."

Setelah terjadi dialog demikian,malaikat Jibril meninggalkan Nabi Adam a.s dan mulailah Nabi Adam melaksanakan perintah apa yang dikatakan oleh Jibril tadi. Ia memanggil Hawa dari Bukit Ruhun, maka dengan bantuan angin suara panggilan itu dapat didengar oleh Hawa begitulah seterusnya yang dilakukan oleh Nabi Adam a.s, sehingga keduanya bertemu di suatu padang yang sekarang disebut Padang Arafah ertinya Padang Pertemuan. Alangkah bahagianya saat itu tidak dapat dibayangkan mereka berpisah selama seratus tahun,namun keadaan mereka tidak berubah keduanya masih muda,hanya rambut Nabi Adam a.s menjadi panjang begitu juga kumis dan janggutnya.

Demikianlah kisah panjang perpisahan antara Nabi Adam dan Siti Hawa , sehingga dengan pertolongan Allah jualah mereka dapat berkumpul hidup bersama kembali dengan penuh rasa bahagia, Setelah Nabi Adam dan Siti Hawa bertemu , atas perintah Allah para malaikat membangunkan sebuah masjid yang di namakan " Baitul Ma'mur" lalu Nabi Adam as dan Hawa tawaf tujuh kali dalam masjid itu kemudian mencium batu Hajar Aswad yang diletakkan ditengah tengah masjid itu. Mereka melakukan itu sambil menangis kerana khusuk serta takut kepada Allah SWT yang sekarang tempat itu disebut " Mekah ".

Demikianlah setuasi kehidupan dunia siang dan malam,musin hujan dan panas silih berganti sampai kehidupan rumahtangga Nabi Adam dan Hawa pun berubah.Tibalah saatnya Siti Hawa berbadan dua.Mereka dianugerahkan anak sampai empat puluhg orang, kecuali yang terakhir ( Nabi Tsits ). Dan setiap kali ianya berpasangan ( kembar ) iaitu seorang lelaki dan seorang perempuan. Pada suatu hari setelah Siti Hawa melahirkan anak sebanyak dua puluh kali yang bererti dua puluh lelaki dan dua puluh perempuan terjadilah perselisihan pendapat tentang masalah jodoh.Menurut pendapat Nabi Adam mereka tidak boleh dikahwinkan dengan yang sama sama satu kelahiran. Tetapi menurut Hawa tidak demikian,ia berpendapat bahawa anak yang bagus hendaklah dikahwinkan dengan anak yang hodoh,kalau semuanya hodoh ,maka bagaimana mungkin akan menurunkan keturunan yang bagus. Demikianlah di antara mereka saling mempertahankan pendapat.

Nabi Adam a.s berkata : "Akulah yang lebih berhak kerana akulah bapanya yang menjadi sebab lahirnya anak anak itu."
Lalu Siti Hawa menjawab : " Tidak mungkin seorang bapa yang hamil dan melahirkan anak ".
Kata Nabi Adam lagi : " Tapi aku yakin meskipun tanpa ibu dengan kekuasaan Allah dapat juga menjadi manusia ".
Jawab Siti Hawa : " Kalau begitu marilah kita cuba masing masing air mani siapakah yang akan terjadi."

Sehingga akhir dari perselisihan itu mereka mengeluarkan air mani masing masing,kemudia dimasukkan kedalam kendi. Akan tetapi dalam fikiran Siti Hawa merasakan mustahil boleh terjadi , tetapi Nabi Adam as merasa yakin bahawa ianya pasti terjadi. Nabi Adam dalam suasana demikian itu lalu berdoa kepada Allah SWT Akhirnya doa Nabi Adam dikabulkan oleh Allah SWT, bahawa air mani yang disimpan didalam kendi itu setelah beberapa lama ketika dibuka ternyata dari dalam kendi Nabi Adam muncul seorang lelaki yang comel paras mukanya yang kemudian diberi nama TISTS, sedangkan dari kendi Siti Hawa tidak terjadi apa apa,air maninya menjadi kering.Nabi Adam merasa senang kerana doanya dimakbulkan oleh Allah SWT.
Sedangkan Siti Hawa menjadi sedih,sugul dan kecewa lalu kendinya dibuang ke Laut Qalzum.Ketika Siti Hawa membuang kendinya itu sang Iblis mengetahui dan datang menemui Siti Hawa dan mengoda Siti Hawa untuk mengacau bilaukan rumahtangganya.

Saat itu iblis membisikkan kata katanya kedalam hati Siti Hawa :
"Hai Hawa kau jangan merasa cemas dan khuatir aku sanggup menolongmu menciptakan sepuluh anak yang sama seperti Tists anak Adam itu."

Demikanlah singkatnya, kemudian mengambil kendi Siti Hawa,lalu memasukkan air mani Siti Hawa. Hanya dengan sekilat maka didalam kendi itu menjelma seorang lelaki yang rupanya sama dengan Tists,anak Nabi Adam. Kemudian Tists Siti Hawa keluarkan menanyakan ayahnya. Siti Hawa menjelaskan bahawa ayahnya adalah Nabi Adam ...setelah terjadi demikian Nabi Adam terkejut kehairanan , Tists Nabi Adam oun demikian,sehingga Nabi Adam betul betul merasa pening.Akhirnya timbul dalam fikiran Nabi Adam bahawa untuk membezakan Tists harus mencari berbagai macam cara. Akan tetapi ketika memikirkan mencari jalan maka datanglah malaikat Jibril dan menasihati Nabi Adam untuk menguji kemampuan dan kecekapan anaknya itu dengan jalan bahawa anak-anaknya itu disuruh mencari gambaran tentang syurga dan Nabi Adam berpesan jika seandainya belum menemukan jawapannya maka janganlah kau pulang,kemudia kedua Tists itu pergi pada tujuan masing-masing yang berbeza.

Begitulah dalam riwayat diceritakan bahawa Tist Nabi Adam bertemu dengan malaikat Jibril yang berubah wajah seperti orang tua yang sudah lanjut usia, lalu Jibril menerangkan tentang nama-nama nama syurga kepada Tists Nabi Adam. Setelah mendapat jawapan ,maka Tists Nabi Adam cepat-cepat pulang menemui ayahnya lalu menerangkan apa yang diperolehi,sehingga Nabi Adam gembira atas keterangan yang diberikan oleh anaknya itu.

Sementara Tists ( ciptaan iblis ) bertemu dengan iblis sendiri yang merupakan dirinya sebagai manusia.Dan iblis menceritakan tentang syurga sebagaimana malaikat Jibril. Setelah mendapat jawapannya itu maka ia pun pulang menemui Nabi Adam . Nabi Adam terkejut ketika Tists dapat menerangkan tentang syurga dengan benar.Kemudian Nabi Adam menyuruh mereka tentang gambaran neraka pula. Dan mereka pergi menemui guru mereka dan mendapat jawapan yang sama,sehinggalah Nabi Adam merasa kecewa dalam hatinya.Ketika itu juga malaikat Jibril datang untuk memberikan petunjuk bagaimana caranya untuk membezakan keduanya itu.

Maka Nabi Adam memanggil keduanya dan menyuruh kedua anaknya untuk mencari anak kunci syurga dan berpesan jangan kembali selagi tidak berhasil menemukan jawapannya. Dan keduanya kembali menemukan guru masing-masing. Jibril menerangkan kepada Tists Nabi Adam bahawa anak kunci syurga adalah kalimah "LAA ILAAHA ILLALLAH " ertinya barang siapa yang akhir kalamnya mengucap kalimah tersebut,maka masuklah dia ke syurga.Kemudia pulanglah ia bertemu dengan ayahnya dan menerangkan tentang anak kunci syurga itu dengan fasih sekali. Nabi Adam sangat girang sekali mendengar jawapan itu.

Manakala Tists ciptaan iblis bertemu dengan iblis dan menanyakan tentang anak kunci syurga kepada iblis,tetapi iblis tidak dapat menerangkannya sehingga Tists ciptaan iblis tidak berani pulang kerana teguhnya memegang janji.Akhirnya ia tidak pulang dan ikut sang iblis.

Demikianlah kisah keduanya anak itu,anak ciptaan iblis terus mengikut iblis kemana ia pergi lalu diajarkan pula bermacam-macam ilmu yang diluar ajaran islam. Sedangkan Tist Nabi Adam ia mengikut ayahnya dan ibunya Siti Hawa yang akhirnya rumahtangga Nabi Adam menjadi rukun kembali dan kemudian Tists Nabi Adam dilantik menjadi nabi.

wasalam.

Thursday 24 November 2011

DOA YANG SANGAT WAJAR DIAMALKAN DI ZAMAN INI (AYAT PENGERAK)


DOA YANG SANGAT WAJAR DIAMALKAN DI ZAMAN INI (AYAT PENGERAK)


Oleh: Ismail bin Abu Bakar


Ada satu doa yang pendek tetapi sangat besar manfaatnya sekiranya diamalkan dalam kehidupan seharian kita. Doa yang dimaksudkan seperti sabda Rasulullah s.a.w. seperti berikut;


Rasulullah s.a.w. mengajarkan kepada umatnya satu doa yang jika dibaca tiga kali di waktu pagi dan tiga kali di waktu petang maka akan terhindarlah kepada yang membacanya daripada segala kemudaratan disepanjang hari tersebut. Doa daripada hadis di atas adalah seperti berikut;



Mengikut kamus Dewan Bahasa Edisi Ketiga, ”Mudarat” membawa maksud seperti berikut;

1. Tidak Beruntung, Menanggung Rugi
2. Tidak Berhasil, Tidak Berjaya, Gagal
3. Berbahaya
4. Melarat, Bertambah Payah

Dengan itu jika kita amalkan doa yang tersebut di atas, insya’Allah kita akan terhindar daripada ”mudarat” yang disebutkan. Maka dengan itu faedahnya yang diperolehi ialah kita akan;


1. Beruntung, Tidak Menanggung Rugi.
2. Berhasil, Berjaya dan Tidak Gagal.
3. Selamat dari bahaya.
4. Tidak melarat, Menjadi Senang.


Keberuntungan beramal dengan doa ini


Terhindar Daripada Bahaya

Tuan Guru Dato’ Dr. Haron Din menamakan doa ini sebagai ”Ayat Pengerak” kerana dengan membaca doa ini boleh mengerakkan hati kita untuk meneruskan atau tidak bila hendak melakukan sesuatu kerja-kerja yang berbahaya. Tuan Guru memberikan petua bagaimana untuk beramal dengan doa ini seperti berikut;

• Bila hendak memulakan perjalanan samaada perjalanan yang dekat ataupun jauh, mengembara ke tempat yang telah biasa ataupun yang belum pernah dikunjungi dan sebagainya atau untuk memulakan sesuatu pekerjaan yang mungkin biasa atau berisiko seperti masuk hutan untuk berburu, memancing, menyembelih binatang, bekerja di tempat pembinaan, dan seumpamanya, maka sebelum itu bacalah doa ini sebanyak tujuh kali. Insya’Allah, Allah s.w.t akan melindungi kita daripada segala bentuk kemudaratan, kejahatan dan bahaya yang mungkin ada di sekeliling kita.

• Jika bacaan tersekat-sekat atau terlupa atau ketika sedang membaca ada gangguan seperti gangguan telepon berdering, gangguan daripada anak-anak, gangguan daripada rakan-rakan yang menyapa dan sebagainya yang menyebabkan kosentrasi bacaan terganggu, maka berehatlah dahulu. Jangan diteruskan perjalanan atau pekerjaan tersebut. Setelah berehat beberapa ketika, baca sekali lagi sehingga tujuh kali bacaan. Jika sekiranya bacaan tujuh kali itu lancar baru teruskan perjalanan atau pekerjaan tersebut. Jika diteruskan juga perjalanan atau pekerjaan sedangkan bacaannya tidak lancar, mengikut pengalaman Tuan Guru, kita boleh terkena dengan kemudaratan yang mungkin ada dihadapan kita.

Perlu diingatkan disini bahawa, insya’Allah kita boleh terlepas daripada kemudaratan yang dinamakan Qada’ Muaalaq iaitu ketentuan Allah yang boleh berubah dengan kita berusaha melalui berdoa kepada-Nya. Bagaimanapun jika ianya Qada’ Mubram iaitu ketentuan Allah yang tidak boleh berubah seperti mati maka kalau ajal telah tiba kita membaca doa ini seribu kali sekali pun pasti kita akan mati.


Terhindar Daripada Kemudaratan Makanan

Makanan dan minuman yang masuk ketubuh badan kita sebahagiannya mengandungi bahan kimia yang beracun. Racun tersebut tidak memberi kesan untuk jangkamasa pendek tetapi terbukti sebahagiannya memudaratkan tubuh badan untuk jangkamasa panjang. Penyakit yang begitu sinonim dewasa ini dalam masyarakat kita seperti kanser, diabetes, dan sebagainya adalah berpunca daripada makanan dan juga minuman. Untuk mengelakkan makanan yang kita makan membawa mudarat kepada tubuh badan adalah disarankan agar mengamalkan doa ini sekurang-kurangnya tiga kali sebelum menjamah apa sahaja makanan dan minuman. Insya’Allah dengan keberkatan membaca doa ini semua makanan dan minuman yang halal, yang dimakan dan diminum tidak memudaratkan tubuh badan kita.


Terhindar Daripada Sihir

Perbuatan belajar dan mengamalkan ilmu sihir hukumnya adalah syirik dan mereka yang syirik akan mendapat balasan laknat Allah s.w.t. dan mereka akan ditempatkan di dalam neraka selama-lamanya melainkan jika sempat bertaubat sebelum mati.  

Kesan perbuatan sihir boleh terkena kepada sesiapa sahaja dengan izin Allah s.w.t. Ada sihir untuk tujuan kecantikan seperti memakai susuk dan kebanyakan amalan sihir adalah untuk tujuan khianat yang boleh memudaratkan seseorang dan sesetengahnya boleh membawa maut. Ada perbuatan sihir yang sememangnya ditujukan kepada seseorang kerana dorongan hasad dengki, dan ada juga yang terkena sihir dengan tidak disengajakan seperti secara tidak sengaja termakan makanan dan minuman yang mengandungi santau.

Pengalaman penulis berhenti makan dengan seorang sahabat di sebuah gerai makan. Gerai tersebut terletak di tepi jalanraya. Ketika hendak menjamah makanan, tiba-tiba pinggan kaca yang berisi nasi terbelah dua. Dalam peristiwa yang lain, sahabat penulis itu menceritakan dia pernah minum di sebuah restoran dimana gelas ditangannya pecah sebelum sempat sampai ke mulutnya. Kedua-dua kejadian ini berlaku kerana makanan dan minuman tersebut ada mengandungi sihir santau. Dia terhindar daripada mudarat sihir dengan berkat beramal dengan doa ini setiap kali sebelum menjamah makanan dan minuman.

Dalam hal yang lain pula, ada juga sihir digunakan untuk tujuan melariskan jualan makanan. Unsur-unsur bahan sihir tertentu dimasukkan ke dalam makanan yang menyebabkan sesiapa yang menjamah makanan tersebut akan merasakan masakan tersebut sungguh sedap. Dengan mengamalkan doa ini insyaAllah kita hanya akan merasa yg asal tanpa dipengaruhi faktor lain.


Terhindar Daripada Gangguan Makhluk Halus

Apabila kita pergi ke sesuatu tempat yang pada kebiasaannya tempat tersebut makhluk halus berkeliaran atau tinggal seperti di tepi tasek, di dalam hutan, di bangunan yang telah lama di tinggalkan dan sebagainya, maka kita terdedah kepada gangguan makhluk ini. Namun begitu jika kita beramal dengan doa ini insya’Allah mereka tidak berjaya untuk mengusik, manakut-nakutkan dan memudaratkan kita.

Satu perkara yang penting juga, apabila kita pulang ke rumah dari tempat yang disebutkan di atas, kadang kala makhluk itu akan mengekori kita dan masuk ke dalam rumah kita tanpa kita sedari. Jika kita mempunyai anak-anak kecil mereka mudah diganggu oleh makhluk ini, akibatnya anak kecil kita menangis tidak henti-henti. Untuk mengelakkan mereka masuk ke rumah kita, bacalah doa ini tiga kali kemudian ludah ke sebelah kiri sebelum kita masuk ke dalam rumah.

Di dalam hadis yang tersebut di atas, Rasulullah s.a.w. mengajarkan supaya membaca doa ini tiga kali, dengan itu mungkin kurang berkesan jika kita membacanya kurang daripada tiga.

Semoga artikel pendek ini memberi manfaat kepada yang membaca dan mengamalkannya, insya'Allah. 

AKU ADALAH HAMBA..


"Ya Allah,Ya Tuhanku,aku bermohon taufiq
daripada Mu
 seperti mana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk,

dan
 jadikanlah
 amalan ini
|sepertimana
 amalan ahli yakin,
 dan jadikan aku dari golongan yang menerima nasihat,
 

orang-orang yang bertaubat,
 dan keazaman ku
 seperti mana orang-orang yang takut.
 

Dan aku
 bermohon seperti
 mana pemohon
 orang yang suka
 kepada kebaikan dan beribadah 

seperti ibadat orang-orang yang warak.

 Dan jadikan
 pengetahuanku ini
 sebagai ahli-ahli yang berilmu 

sehingga aku termasuk
 ke dalam golongan orang yang takut kepada Engkau
.

 
Ya Allah,
 aku memohon kepadaMu, 

jadikan dalam diriku
 ini perasaan takut yang dapat
 menghalang aku daripada melakukan maksiat 

sehinggalah aku beramal
 dengan penuh ketaatan kepadaMu
 sebagaimana amalan 

yang aku merasa
 perlu mendapatkan keredhaanMu
 dan juga sehingga aku betul-betul ikhlas 

dan bertawakal kepadMu
dalam setiap perkara,
 dan aku memohon
 supaya menjadi orang yang baik sangka 

terhadap
 Engkau Maha Suci Engkau Pencipta Cahaya kebenaran.

 

Ya Tuhan kami,
 sempurnakanlah kepada kami
 cahaya kebenaran, dan ampunilah kami. 

Sesungguhnya di atas sesuatu itu
 Engkau Maha Berkuasa.


" SELAMAT HARI LAHIR SUAMI KU. "



SEMPENA HARI ULANG TAHUN MU 1/12/11
          

Sunday 20 November 2011

SOLAT SUNAT TAHAJUD

Solat Tahajjud ialah solat apabila terjaga daripada tidur malam. Sebaik-baiknya 1/3 malam yang terakhir iaitu dalam lingkungan jam 3 @ 4 pagi. Di antara fadhilatnya :

1. Mendapat pengawasan Allah dan menampakkan kesan ketaatan di wajahnya.
2. Dikasihi oleh para ahli ibadah dan org mukmin.
3. Percakapannya menjadi hikmah dan bijaksana.
4. Dimudahkan hisab ke atasnya.
5. Mendapat catatan amal dari tangan kanan.
Jumlah rakaat sekurang-kurangnya 2 rakaat.
1) Bilangan Waktu : tidak terhad
2) Waktu malam – selepas tidur sebelum subuh.
Lafaz Niat Solat Sunnat Tahajjud

Sahaja aku sembahyang sunnat tahajjud dua rakaat kerana Allah Ta’ala
Baca ketika sujud terakhir – 3 kali

Maksudnya:
Ya Allah, masukkanlah aku dengan kebenaran dan kleluarkanlah aku dengan kebenaran
dan kurniakan aku kekuasaan yang dapat menolong.

“Ya Allah, bagiMu segala puji. Engkau penegak langit dan bumi dan segala isinya. BagiMulah segala puji’. Bagimu kerjaan langit dan bumi serta isinya. Dan bagiMulah segala puji cahaya bagi langit dan bumi, Engkaulah yang hak, dan janjiMu adalah hak, dan syurga adalah hak, dan neraka adalah hak, dan nabi-nabi itu adalah hak, dan nabi Muhammad saw, adalah hak, dan saat hari kiamat itu adalah hak, ya Allah, kepadaMulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan yang belum kami lakukan, baik yang kami sembunyikan mahupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir. Tiada Tuhan melainkan Engkau. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah.”


KELEBIHAN DAN NIKMAT YANG DIJANJIKAN ALLAH UNTUK SESIAPA YANG SELALU MENUNAIKAN SOLAT SUNAT TAHAJJUD

Orang yang rajin melakukan solat sunat tahajud mendapat 9 kelebihan. 5 daripadanya diperoleh di dunia, manakala selebihnya akan diperoleh di akhirat.
5 kelebihan yang diperoleh di dunia:

1. Allah akan menyelamatkannya daripada bencana
2. Tanda berkat pada wajahnya
3. Disukai oleh ramai manusia
4. Allah jadikannya seorang yang bijaksana
5. Bila bercakap penuh hikmah
4 kelebihan yang akan diperoleh di akhirat:
1. Wajahnya bercahaya
2. Diringankan hisab
3. Menyeberangi titian sirat seperti kilat yang menyambar
4. Dapat buku amalan dengan tangan kanan

“Ya Allah…ringankan tubuh badan kami untuk bangun mengadap dan bermunajat padaMu di sepertiga malamMu

Sembahyang Tahajud sesungguhnya satu daripada sembahyang sunat yang mempunyai nilai dan kedudukan tinggi berbanding sembahyang sunat lain. Sembahyang Tahajud adalah amalan orang soleh yang sentiasa mahu mendekatkan diri kepada Allah. Amalan sembahyang Tahajud bukan hanya diamalkan umat Nabi Muhammad malah umat nabi sebelumnya. Ini bererti perintah Tahajud bukan dikhususkan kepada umat Nabi Muhammad sahaja. Saidina Umar Al-Khattab menyatakan fadilat atau kelebihan sembahyang malam dengan berkata maksudnya: “Sesiapa mengerjakan sembahyang malam (Tahajud) dengan khusyuk nescaya dianugerahkan Allah sembilan perkara, lima di dunia dan empat di akhirat. Kurniaan di dunia ialah:

a. Jauh daripada segala penyakit
b. Lahir kesan takwa pada wajahnya
c. Dikasihi sekalian mukmin dan seluruh manusia
d. Percakapannya mengandungi hikmat
e. Dikurniakan kekuatan dan diberi rezeki dalam agama (halal dan diberkati).
Sementara empat perkara di akhirat ialah:
a. Dibangkitkan dari kubur dengan wajah berseri-seri
b. Dipermudahkan hisab
c. Cepat melalui Sirat al-Mustaqim – seperti kilat
d. Diserahkan suratan amalan pada hari akhirat melalui tangan kanan.

Walaupun manusia sedar ketinggian kedudukan sembahyang Tahajud, namun sedikit sekali manusia yang mengaku beragama Islam sanggup dan bersedia melakukan sembahyang ini. Bagi mereka, tidur lebih seronok dan lebih utama daripada bersembahyang.

Sesungguhnya, manusia akan berlumba-lumba untuk bersembahyang Tahajud sekiranya mereka dapat merasai betapa nikmatnya melakukan amalan itu.

Keheningan dan kedinginan malam seolah-olah memberi kesempatan kepada seseorang untuk merapatkan lagi jurang hubungan antara makhluk dan Khalik.

Apa yang dibaca seseorang ketika bersembahyang itu seolah-olah didengar dan mendapat layanan daripada Allah Yang Maha Berkuasa. Orang yang khusyuk dalam sembahyang akan berasa hubungannya dengan Allah begitu hampir.

Biasanya, permohonan seseorang untuk mendapat sesuatu itu cepat mendapat layanan apabila tidak ramai orang memohonnya.

Oleh itu, mohonlah keampunan dan limpahan rahmat Allah ketika orang lain sedang tidur nyenyak.
Berhubunglah dengan Allah ketika peluang masih ada, umur masih muda dan pintu taubat masih terbuka. Insya-Allah kita akan mendapat limpahan rahmat dan nikmat daripada-Nya.

Sebaik-baik permohonan dan masa untuk berhubung dengan Allah ialah pada waktu malam. Sebab itu, kurangkanlah tidur dan banyakkanlah bersembahyang di tengah malam.

SEMOGA MENJADI AMALAN SEMUA MUSLIMIN MUSLIMAT YANG INGIN MENCARI SELEMBAR KASIH YANG KEKAL DARI ALLAH SWT.
Sumber:
http://syukur28.blogspot.com/2009/07/mari-mengerjakan-solat-sunat-tahajjud.html

Cara mudah untuk bangun tahajud;

1.Istiqamah dengan membaca 3 ayat yang akhir dari surah al Kahfi (107-110) sebelum tidur
2.Jangan membuat dosa atau bercakap sia-sia yakni selalu rasa takut kepada Allah
3.Hendaklah tahu kelebihan tahajud supaya rasa ghairah untuk beramal
4.Sunat tidur sebelum zohor dengan niat untuk bangun tahajud
5.Jangan makan terlalu kenyang
6.Niat untuk bangun tahajud sebelum tidur.


Sembahyang Tahajud Membawa Kepada Limpahan Rezeki

Sembahyang tahajud iaitu sembahyang sunat dua rakaat, merupakan di antara pelbagai shalat sunat yang disyariatkan oleh Allah. Ia ditunaikan apabila seseorang itu terjaga daripada tidur sementara waktu yang paling sesuai melakukannya adalah di antara sepertiga malam iaitu kira-kira dari pukul 2:30 pagi hingga menjelang subuh. “Kalau nak sembahyang sebelum tidur, iaitu selepas sembahyang isyak pun boleh, tapi lebih eloklah pada sepertiga malam kerana waktu itulah yang paling sesuai untuk seseorang itu membersihkan jiwa serta mendekatkan diri dengan Allah” kata Ustaz Muhd Shafie, setiausaha penasihat syariah sebuah syarikat makanan antarabangsa.

Sebagai seorang yang banyak membuat kajian berhubung shalat tahajud, Mohamad memberi penjelasan lanjut mengenai sembahyang itu ringkas tetapi padat. Beliau memberitahu, walaupun sembahyang tahajud dua rakaat sahaja, ia boleh ditunaikan lebih daripada itu mengikut kemampuan masing-masing. Bagaimanapun sebelum sembahyang tahajud, adalah lebih elok jika ia didahului dengan sembahyang sunat mutlak dua rakaat dan di akhiri dengan sembahyang sunat witir (jika tidak sempat menunaikannya sebelum tidur).

Mengenai surah yang sepatutnya dibaca selepas al-fatihah, Mohamad memberitahu, tidak ada surah tertentu yang ditetapkan. “tapi biasannya kita baca surah al-Kafirun pada rakaat pertama dan surah al-ikhlas pada rakaat kedua. Surah al-Kafirun itu menurut Nabi fadilatnya mewakili 2/3 daripada al-Quran. Surah al-Ikhlas pula mewakili 1/2 al-Quran”.

Selain untuk meningkatkan keimanan, shalat tahajud disyariatkan Allah kerana ia mempuyai banyak hikmah dan keberkatannya. Allah menetapkan waktunya pada sepertiga malam kerana suasana ketika itu amat hening, paling sesuai untuk beribadah, bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah. Perkaa itu kata Mohamad, ditegaskan oleh Allah dalam surah al-Muzammil ayat 6 yang bermaksud; Sebenarnya sembahyang dan ibadah malam lebih kuat kesannya (kepada jiwa) dan lebih tetap betul bacaannya.

“Selepas shalat tahajud, mohonlah ampun kepada Allah”. kata Ustaz Mohamad sambil merujuk kepada hadis Nabi s.a.w yang bermaksud, “Allah turun (kuasa/perintah) pada tiap-tiap malam langit dunia. wahai malaikat, kamu periksa semua makhluk-makhluk di muka bumi. Sesiapa yang bermohon kepadaKu (di sepertiga malam), maka makbulkan doanya. Sesiapa yang meminta kepada Aku, beri. Sesiapa yang meminta ampun kepada Aku, maka ampunkanlah ia”.

Kesempatan itulah ujarnya, yang perlu di raih oleh setiap muslim. “Jadi gunakan waktu itu untuk bertaubat, hampirkan diri dengan Allah supaya menjadi orang beriman. Orang yang selalu sembahyang malam, hatinya bersih, suci, hubungan dengan Allah cukup kuat, patuh perintah Allah dan dikasihi Allah.

Shalat tahajud mempunyai pelbagai hikmah dan fadilatnya. Fadilat itu, ujar Mohamad, antara lain djelaskan Allah dalam surah al-Israa’ ayat 79 bahawa orang yang bersembahyang tahajud akan dibangkitkanNya (di akhirat) di tempat yang terpuji. Ini dijelaskan lagi dalam hadis Rasullulah s.a.w yang bermaksud;

“Wahai manusia, bayakkanlah memberi salam, beri makan kepada orang susah, sembahyang di tengah malam di waktu orang lain sedang tidur, maka kamu masuk syurga. ”
Janji Allah itu cukup jelas kerana orang yang gemar menunaikan tahajud adalah orang yang cintakan Allah, bersih hatinya dan sentiasa memohon ampun kepada Allah untuk menyucikan dirinya daripada dosa. Mereka akan kembali kepada Allah dalam keadaan mulia dan dimasukkan ke syurga”, tegasnya.

Dengan tingkat keimanan yang tinggi, tambah Mohamad, orang-orang yang gemar bershalat tahajud akan mendapat satu lagi keistimewaan yang diingini oleh semua muslim iaitu diambil nyawanya dalam husnul khotimah (mati beriman). Kerana mereka orang-orang yang mulia, malaikat akan mengambil nyawa mereka dengan memberi salam dahulu. Kemudian barulah di ambil nyawanya di dalam keadaan dia tidak berasa sakit”, ujarnya. Demikian untungnya mereka yang gemar bersembahyang tahajud.

Selain dijanjikan syurga, kata Mohamad, orang yang gemar bersembahyang tahajud juga akan dianugerahi Allah dengan pelbagai rezeki seperti hati yang tenang, ilmu yang banyak, murah rezeki, harta terpelihara, kesihatan yang baik, anak-anak berjaya dalam kerjaya dan dihormati masyarakat. Tegas beliau, kerana besarnya fadilat sembahyang tahajud itulah Nabi s.a.w mengajak umatnya menunaikan ibadah tersebut pada setiap malam, tetapi jika tidak mampu, sekali seminggu, sekali sebulan, sekali setahun atau sekali seumur hidup.

Memandangkan besarnya fadilat sembahyang tahajud, tetapi sukarnya untuk menunaikan sembahyang tersebut, Mohamad memberikan ‘petua’ bagi membolehkan kita melakukannya iaitu;

• Tingkatkan keimanan. Ingatlah, sembahyang ini menjadi sesuatu yang berat melainkan bagi hati yang kyusuk. Untuk dapatkan hati yang kyusuk, perlulah dibina dahulu iman di dalam jiwa. Dan seperti satu rantai, orang yang beriman akan bertambah kuat iman serta keyakinan diri mereka apabila kerap bersembahyang tahajud

• Sebelum tidur, sematkan ke dalam fikiran kita untuk bangun pada sepertiga malam, pukul tiga pagi misalnya untuk sembahyang tahajud. Insyallah pada waktu yang dikehendaki itu kita akan terjaga
• Jadikannya ia suatu kebiasaan. Walau kita tidur lewat macam mana pun, buatlah amalan bangun pada waktu yang dikehendaki untuk sembahyang tahajud.


Sejarah Tahajud

Dari segi sejarahnya, sembahyang tahajud mula disyariatkan tidak lama selepas Nabi s.a.w mendapat wahyu pertama di gua Hira’. Ia dinyatakan Allah dalam surah ai-Muzammil (yang berselimut), yang diturunkan ketika Nabi s.a.w menggeletar di dalam selimut selepas baginda s.a.w mendapat wahyu pertama itu.

Menurut Penolong Pengarah Kajian Fatwa Jabatan Agama islam Wilayah Persekutuan (JAWI), Ustaz Abdul Aziz Che Kob, “Pada awalnya, sembahyang sunat tahajud hukumnya fardhu kepada Nabi. Bagaimanapun, apabila turun ayat ke-20 surah yang sama (kira-kira setahun selepas turunnya ayat pertama) Allah menjelaskan bahawa sembahyang Tahajud adalah sunat dan afdalnya ditunaikan pada sepertiga malam”. Walaupun hukumnya adalah sunat , namun bagi Nabi, bersembahyang tahajud tetap dianggap sebagai suatu kewajipan. “Ia menjadi rutin kepada hidup Nabi”, ujar beliau.
Mengenai rakaat, Abdul Aziz memberitahu, Nabi akan bersembahyang malam, termasuk tahajud, sekurang-kurangnya sebelas rakaat. Namun demikian tidak ada surah-surah tertentu yang ditetapkan supaya dibaca selepas al-Fatihah. “Selain membaca surah-surah panjang dalam al-Quran, hingga dihabiskan satu juzuk dalam satu rakaat, Nabi juga membaca surah lazim yang pendek. Jadi para ulama sependapat lagi bahawa bagi memudahkan masyarakat menunaikan tahajud, kita boleh membaca surah-surah lazim”.

Dari segi sejarah juga diceritakan bahawa Nabi kerap bersembahyang malam hingga kakinya menggigil dan bengkak akibat terlalu lama berdiri. Bagi menjelaskan lagi keberkesanan sembahyang tahajud, Abdul Aziz membawa dua kejadian sebagai iktibar. Ia dengan jelas menunjukkan betapa pentingnya sembahyang tahajud dalam mendekatkan diri dengan Allah, membina kekuatan rohani dan keyakinan diri umat islam.

“Dalam satu peperangan, Kahalifah Umar r.a diselubungi tanda tanya kerana selepas seminggu bertempur dengan kaum musyrikin, tentera islm masih belum mendapat kemenangan. Perkara itu membinggungkannya kerana pada kebiasaannya tentera islam tidak perlu menunggu masa sebegitu lama untuk mengalahkan musuh. Malam itu, Kahalifah Umar melawat ke khemah-khemah tenteranya sedang kyusuk sembahyang tahajud, kecuali sebuah yang mana penghuninya sedang nyenyak tidur. pada keesokkan harinya kahlifah membuat keputusan yang amat mengejutkan. Beliau menyingkir semua penghuni khemah terbabit (yang tidak bersembahyang tahajud) daripada menyertai perang kerana katanya “mereka tidk mempuyai rohani yang kuat”. Akhirnya walaupun jumlah semakin berkurangan, tentera islam telah berjaya menumpaskan musuh”, kata Abdul Aziz.

Beliau juga memberitahu, salah satu faktor panglima islam terkenal, Sallehuddin al-ayubi berjaya menawan kembali Istanbul adalah kerana cuma mengambil panglima-panglima yang bersembahyang tahajud sahaja untuk mengemudi perang"