Pages

Wednesday, 28 October 2015

Hidup dijalan Allah.

"Kita sering mendengar kalimat "mati di jalan Allah." Tetapi pernah kah kita mendengar dengan "Hidup dijalan Allah? Ada apa dengan "hidup di jalan Allah?" Hidup di jalan Allah lebih sulit jihadnya, lebih berat cubaannya, dan lebih panjang kesulitannya, apatah lagi di zaman fitnah ini. Hidup dijalan Allah penuh dengan mujahadah. Barang siapa yang hidup di jalan Allah, maka dia akan mati di jalan Allah سبحانه وتعالى."

"Niat itu adalah seperti surat. Salah tulis alamat, maka salahlah tempatnya akan sampai. Jadi niatlah kamu kerana Allah سبحانه وتعالى. Salah satu hal menyedihkan yang menimpa masyarakat kita saat ini, adalah bergesernya sikap suka berdebat."

"Dan sikap seperti ini yang biasanya kita temukan di pasar atau di jalan, telah berpindah ke masjid. Seseorang mengunjungi masjid dan melihat ke sesama jamaah dengan pandangan skeptisisme yakni curiga. Hatinya tidak bersih. Apa faedahnya jika kamu bertengkar berdebat? Sedangkan kamu merasa diri kamu lebih baik dari orang lain."

"Ada perasaan riyak dan takabur. Tahukah kamu sifat syaitan itu apa? "Ana khairun minhu" dia mengatakan; "Saya lebih baik daripada dia." Dan Didalam hatinya atau lisannya telah berani mempertanyakan apakah keyakinan jamaah yang lain telah benar atau apakah mereka telah melakukan sesuatu yang mungkin musyrik atau menyimpang atau sesat."

"Sikap ini benar-benar dilarang, haram, dalam Islam. Dan juga memiliki pendapat yang buruk yakni su'udzon, informasi yang salah menjadi fitnah daripada orang lain, kita menyebarkannya. Hukum agama kita, 'Syariah', menolak atau tidak menerima atau membenarkan cara yang seperti itu. Janganlah kamu berjalan di atas bumi dengan penuh keangkuhan. Ketahuilah bahwa tidak lama lagi bumi ini akan menelan kamu. Pergaduhan akan mengelapkan hati."

"Lalu mari kita bersihkan hati kita dengan dzikrullah. Allah سبحانه وتعالى menyukai amalan yang dilakukan dari hati dan tersembunyi. Dan itulah sebabnya Allah berfirman; "Dan ucapan terbaik dzikrullah itu adalah, 'Laa ilaaha illallah." Dan sebanyak berapa kalipun, ketika mengucap dzikir yang afdhol ini. Makanya, bibir kamu sama sekali tidak perlu di gerakkan. Sehinggakan orang lain pon tidak bisa, melihat bahawa kamu sedang berdzikir."

"Satu kisah, Seseorang pemuda pernah datang bertemu dan berkata kepada Al-Imam Hasan Al-Basri; "Wahai imam, Aku tidak taat kepada Allah dan melakukan banyak dosa, tapi aku merasa bahawa aku tetap dan masih diberikan keberhasilan di dunia dan merasa tidak ada yang kurang dan tidak terputus dari apapun juga."

"Imam Hasan Al-Basri menjawab; "Apakah kamu berdoa atau sholat di waktu malam hari? Kata pemuda itu; "Tidak" Imam Hasan Al-Basri mengatakan; "Maka itu sudah cukup bukti bahawa Allah سبحانه وتعالى telah menghilangkan satu kenikmatan yang paling besar dalam hidup ini."

"Dan Allah سبحانه وتعالى telah memutuskan engkau dari kenikmatan percakapan intim dengan-Nya." Semoga Allah سبحانه وتعالى mengampuni kita dan memberikan kita kenikmatan beribadah dimalam-Nya."

Daripada Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Jufri.

No comments:

Post a Comment