Pages

Wednesday, 28 October 2015

BUAH HAWA NAFSU DAN KEINGINAN PECINTA

Kenderaan hawa nafsu hanya boleh menunggangi jiwa. Jika jiwa dikenderai oleh hawa nafsu, maka ia akan berjalan ke suatu tempat yang menyala-nyala, iaitu nafsu Jahanam. Hawa nafsu mengajak manusia untuk mengikuti syahwat (keinginan) dan condong kepada segala kenikmatan dan kesenangan, bahkan boleh membawa pergi pemiliknya kearah merasa hatta sebagai Tuhan. Oleh itu, Firaun menganggap dirinya sebagai Tuhan, kerana syahwat (keinginan) dan angan-angannya.

Itulah buah dari hawa nafsu. Ia membuatkan kita condong untuk mengikuti syahwat (keinginan) kita. Oleh itu, waspadalah terhadapnya kerana walaupun bentuknya kecil, tetapi ia sangat kuat bahkan boleh menjadi kekuatan yang sangat besar, yang dapat melemparkan diri kita ke jurang kebinasaan.

Waspadalah pada buah dari hawa nafsu ini:

Pertama: Sesuatu yang condong kepada kenikmatan dan syahwat (keinginan).

Kedua: Sesuatu yang condong kepada kekuasaan dan rasa  sebagai Tuhan.

Tiada sesuatu yang paling manis di alam malakut kecuali rasa cinta kepada Allah. Apabila seorang ahli ibadah telah mengecapi manisnya rasa cinta kepada Allah, maka manisnya segala urusan duniawi akan tenggelam dalam manisnya rasa cinta kepada Allah. Ketika itu tiada yang diharapkan olehnya kecuali sesuatu yang diharapkan oleh-Nya.

Untuk diketahui, rasa cinta seorang hamba kepada Allah tidaklah boleh menyerupai cinta seorang makhluk kepada makhluk yang lainnya.

Alasannya, cinta seperti itu merupakan kecenderungan untuk menguasai dan mendapatkan sang kekasih. Hal ini merupakan ciri-ciri cinta jasmaniah.

Para pencinta Allah swt adalah orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam mendekati-Nya dan kedekatan dengan Allah itu yg dicari dan bukan imbuhan materialistik selain Diri Dzat itu sendiri, bukan orang-orang yang menuntut imbuhan. Orang2 yang menuntut imbuhan itu berdiri sendiri dengan rasa cintanya bukan cintai Diri Dzat Allah, sementara orang yang bersungguh-sungguh dengan Cinta Allah bersungguh untuk mendekat,  dan itu membuat mereka turut larut dengan kekasihnya ketika mendekat dan merasai neraka kejauhan ketika mereka dijauhi-Nya.

Orang-orang yang paling jujur dalam medan cinta adalah mereka yang bersungguh-sungguh meraih cinta yang ditakluki oleh-Nya dari Sang Pencinta Hakiki... yg punya Asma...Ya Wadud.

Sumber : Ust Iqbal Zain

No comments:

Post a Comment