Pages

Friday, 16 October 2015

Hati Yang Bersih.

"Janganlah kita ini mengatakan dan menyebarkan sesuatu perkara yang kita sendiri tidak pasti dengan menulisnya di facebook,whatsapp, youtube dan sebagainya. Menyebarkan fitnah komen sana sini mengatakan ini tidak boleh, tidak betul." 

"Sedangkan yang kita sendiri tidak pandai tidak mempunyai ilmu mengenainya yang akhirnya akan mengotorkan hati kita. Jangan kita menghakimi niat seseorang itu dengan mengatakan dia berpura-pura sahaja berlakon, riak dan sebagainya. Walaupun dia mempunyai niat yang tidak baik sekalipun."

"Jangan kita menghakiminya sebaliknya itu urusannya dengan Allah سبحانه وتعالى. Dan bukannya kita mengetahui apa yang berada di dalam hatinya. Sebagaimana suatu kisah yang berlaku pada Para Sahabat yang mana Nabi kita menegur seorang Sahabat yang telah membunuh seorang musuh ketika dalam peperangan."

"Musuh itu telah mengucapkan Kalimah Syahadah. Sahabat mengatakan; "Dia mengucap kerana takut ya Rasulullah. Kemudia Rasulullah ﷺ mengatakan; "Apakah kamu membelah hatinya agar kamu mengetahui dia berkata benar ataupun tidak? Kalau pakaian kita kotor mesti kita akan membersihkannya membasuhnya sehingga bersih bukan?."

"Maka nya yang lebih penting lagi hendaklah kita bersihkan badan kita daripada dosa, bersihkan badan kita daripada noda, mata kita,t elinga kita, mulut kita,
pendengaran kita dan anggota badan kita yang lain. Kita bersihkan. Kenapa ya?"

"Kalau pakaian kita bersih cantik, harta benda banyak. Maka nya bukan itu yang akan diperjawabkan kepada kita, akan tetapi yang akan diperjawabkan di hadapan Allah سبحانه وتعالى kelak adalah apa yang kita buat dengan anggota badan kita. Adakah kita melakukan dosa dan maksiat ataupun melakukan kebaikan?"

"Kalau kita sayang dengan kereta kita, rumah kita, harta kita sepatutnya kita lebih sayang dengan ibadah kita. Kalau kita sayang dengan harta benda kita maka kita sepatutnya lagi sayang dengan pahala kita. Jadi berwaspadalah dengan menjaga hati kita dan anggota badan kita daripada dosa dan maksiat."

"Jika hati kita bersih, kita dapat bersangka baik pada makhluk.Ada dua perkara yg patut kita ingat dalam diri kita ialah perbuatan baik orang pada kita dan perbuatan jahat kita pada orang lain. Dua perkara yg patut adalah kita lupakan kebaikan kita pada orang lain dan kejahatan org lain kepada kita."

"Ada satu kisah, salah seorang Wali Allah سبحانه وتعالى yang hebat dengan sifat rendah dirinya. Suatu hari, Imam Hassan Al-Basri melihat seorang pemuda duduk berduaan dengan seorang wanita. Di samping mereka terletaknya sebotol arak."

"Imam Hassan Al-Basri berkata; "Alangkah jahatnya orang itu dan alangkah baiknya kalau ia seperti aku!" Tiba tiba beliau melihat sebuah perahu di tengah sungai perlahan lahan tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi segera terjun untuk menolong penumpang perahu yg hampir mati kelemasan."

"Dia berhasil menyelamatkan enam daripada tujuh penumpang perahu itu. Kemudian dia berpaling ke arah Al-Imam Hassan al-Basri kemudian berkata; "Jika engkau memang lebih mulia daripada aku, maka Dengan nama Allah, selamatkanlah seorang lagi yang belum sempat aku tolong itu. Engkau diminta untuk menyelamatkan seorang saja, sedangkan saya telah menyelamatkan enam orang daripada mereka."

"Namun Imam Hassan Al-Basri tidak berhasil menyelamatkan lagi seorang penumpang perahu itu yang telah meningal. Maka lelaki itu berkata kepadanya; "Tuan, sebenarnya wanita yang duduk di samping saya itu adalah ibu saya, sedangkan botol itu hanyalah berisi air biasa, bukanlah arak."

"Imam Hassan Al-Basri terkejut, lalu ia berkata; "Masya Allah. Engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka engkau selamatkanlah pula aku dari tenggelamnya ke dalam sifat kebanggaan dan kesombongan."

"Orang itu menjawab; "Insya Allah tuan. Mudah mudahan Allah سبحانه وتعالى mengkabulkan permohonan tuan." Semenjak dari hari itu, Iman Hassan Al-Basri selalu merendahkan diri, tawaduk bahkan ia menganggap dirinya lah sebagai makhluk yang paling hina sekali. Moga-moga kita dapat bersangka baik dengan makhluk Allah سبحانه وتعالى."

Daripada TG Sheikh Nuruddin Marbu Al-Banjari Al-Makki.

No comments:

Post a Comment