Pages

Saturday 31 December 2016

PERINGATAN ALLAH DALAM HADIS QUDSI bah 2.

Peringatan keempat, Allah berfirman:

“Wahai manusia! Barangsiapa berduka kerana persoalan dunia, maka ia hanya akan kian jauh dari Allah, kian nestapa di dunia dan semakin menderita di akhirat. Allah akan menjadikan hati orang tersebut dirundung duka selamanya, kebingungan yang tak berakhir, kepapaan yang berlarut-larut dan angan-angan yang selalu mengusik ketenangan hidupnya.

Wahai manusia! Hari demi hari usiamu kian berkurang, sementara engkau tidak pernah menyedarinya. Setiap hari Aku datangkan rezeki kepadamu, sementara engkau tak pernah memuji-Ku. Dengan pemberian yang sedikit engkau tidak pernah mahu lapang dada. Dengan pemberian yang banyak, engkau tidak juga pernah merasa kenyang.

Wahai manusia! Setiap hari Aku mendatangkan rezeki untukmu, sementara setiap malam malaikat datang kepada-Ku dengan membawa catatan perbuatan jelekmu. Engkau makan dengan lahap rezeki-Ku, namun engkau tak segan-segan pula berbuat durjana kepada-Ku. Aku kabulkan jika engkau memohon kepada-Ku. Kebaikan-Ku tak putus-putus mengalir untukmu. Namun sebaliknya, catatan keburukanmu sampai kepada-Ku tiada henti.

Akulah pelindung terbaik untukmu. Sedangkan engkau hamba terjelek bagi-Ku. Kau raup segala apa yang Kuberikan untukmu. Kututupi kejelekan demi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan. Aku sungguh sangat malu kepadamu, sementara engkau sedikitpun tak pernah merasa malu kepada-Ku. Engkau melupakan diri-Ku dan mengingat yang lain. Kepada manusia engkau merasa takut, sedangkan kepada-Ku engkau merasa aman-aman saja. Pada manusia engkau takut dimarahi, tetapi pada murka-Ku engkau tak peduli”

PERINGATAN KELIMA

Allah berfirman:

“Wahai manusia! Jangan engkau menjadi orang yang terlambat dalam bertaubat, membumbung angan-angan dan mengharap kenikmatan hidup di akhirat tanpa amal. Berkata seperti ahli ibadah, beramal seperti orang munafik. Jika diberi karunia tidak pernah mahu menerima apa adanya. Jika tidak diberi tidak mahu bersabar. Mengajak berbuat baik pada orang lain tapi dia sendiri mengabaikannya. Mencegah orang lain agar tidak berbuat nista, sementara ia sendiri melakukannya. Mencintai orang yang suka berbuat baik, namun dia sendiri tidak termasuk didalamnya. Membenci orang yang bersikap hipokrit, padahal ia termasuk didalamnya. Mengatakan sesuatu yang tidak ia perbuat dan melakukan apa yang dia cegah. Menuntut orang lain memenuhi janji, namun dia sendiri mengkhianatinya.

Wahai manusia! Dalam setiap pergantian hari, sesungguhnya bumi selalu berkata kepadamu. Wahai manusia! Engkau berjalan diatas punggungku. Kemudian jenazahmu ditaruh di dalam perutku. Engkau makan dengan sesuka  hatimu diatas punggungku dan setelah itu ulat-ulat memakan bangkaimu didalam perutku.

Wahai manusia! Sungguh aku ini adalah sarang binatang buas, rumah saling menuntut, rumah tempat tinggal bersama, rumah kegelapan, sarang ular dan kalajengking. Maka hendaknya engkau membangun diriku, bukan justru memporak-perandakan diriku".

Sumber: al-Mawa'izh fi al-Ahadith al-Qudsiyyah,Al-Imam Ghazali

Bersambung...

No comments:

Post a Comment