Pages

Friday, 25 September 2015

Wanita Muslimah

"Selasa lapan Dzul Hijjah empat belas tiga puluh enam Hijrah. Bersamaan dua puluh dua September dua ribu lima belas, seorang wanita muda hebat. Bernama Hudail Al-Hasylamun wafat di usia lapan belas tahun dengan sekitar lebih dari sepuluh tembakan berdarah dingin tentara israel karena menolak dari membuka niqobnya yakni penutup wajah nya."

"Hudail boleh membuka niqobnya dengan syarat hanya dihadapan tentara wanita israel, namun sekitar lebih dari sepuluh peluru lebih dahulu menembus tubuhnya sebelum syaratnya dipenuhi. Wafat sebagai syahidah karena menutup auratnya. Kesibukannya sehari-hari mengajar anak-anak kecil Al-Qur'an dan perkara agama. Berpegang teguh dengan kewajipannya menutup aurat dan sungguh-sungguh dengan prinsipnya dalam menjalankan agama Allah سبحانه وتعالى."

"Seorang yang tak peduli walau nyawa adalah taruhannya. Alangkah beruntungnya Hudail. Kesungguhan, keteguhan, keberanian, dan penghambaan sejatinya kepada Allah سبحانه وتعالى. Di usia sekitar lapan belas tahun meraih syahadah di jalan Allah."

"Saudaraku yang budiman, Kematian pasti menjemput siapapun yang bernyawa. Namun yang terpenting adalah dengan keadaan apa kematian menjemput kita? Apa keadaan kita saat kematian menjemput? Kita semua akan terus melangkah dalam kehidupan ini hingga kita semua sampai kepada gerbang kematian. Namun dengan warna yang bagaimana kita mewarnai kehidupan kita yang sesaat ini?"

"Wahai saudari-saudariku para wanita muslimah, Bagaimana keadaan kita dengan agama Allah سبحانه وتعالى? Bagaimana keadaan gadis-gadis muslimah kita yang usianya lapan belas tahun?Kenyataan pahit yang kita saksikan bahkan kita rasakan. Usia lapan belas tahun adalah usia pergaulan bebas, usia foya-foya, usia berpacaran, usia membuka aurat, usia facebook, twitter dan media sosial , usia menjalin hubungan di media sosial. Bukankah kita adalah wanita-wanita muslimah?"

"Para ibu bangga ketika anak gadisnya masuk nominasi dalam bakat menjadi artis. Kemana Islam yang kita anuti? Apa yang membedakan diri kita dengan mereka orang-orang non muslim? Pakaian kita sama dengan mereka. Gaya kita sama dengan mereka. Pola berfikir kita sama dengan mereka. Idola kita sama dengan idola mereka. Hobi kita sama dengan hobi mereka. Kemana Rasulullah ﷺ dan ajarannya?"

"Kita letakkan di mana ajaran beliau dan tuntunannya? Orang tua tidak peduli dengan anak gadisnya. Tidak peduli anak gadisnya menjadi penghuni neraka, tidak peduli anak gadisnya melanggar ajaran Allah dan Rasul-Nya. Agama anak gadisnya seakan bukan menjadi tanggung jawabnya. Di matanya makanan, minuman, wang dan tempat tinggal serta pendidikan dunia adalah tanggung jawabnya. Sedangkan agama bukan menjadi tanggung jawabnya."

"Rasulullah ﷺ bersabda;
كلكم راع و كلكم مسؤول عن رعيته
"Kalian semua adalah pemimpin dan kalian akan diminta oleh Allah pertanggung jawaban kalian terhadap kepemimpinan kalian. Mungkin banyak dari kita ketika mendengar kejadian biadap yang dilakukan oleh tentara israel ini akan marah, murka dan mungkin melaknat tentara israel tersebut."

"Tanpa diragukan bahwa kejadian tersebut sangat menyakiti hati setiap manusia yang memiliki rasa manusiawi. Dan sangat menyakiti hati orang islam. Namun Saya ingin mengatakan, Apakah pantas pertolongan Allah datang kepada kita kaum muslimin sedangkan keadaan kita seperti yang saya jelaskan? Apakah pertolongan Allah سبحانه وتعالى pantas datang kepada sekelompok manusia yang siang dan malamnya bermaksiat dan tertawa tanpa peduli? Bahkan apakah pantas sekelompok manusia seperti kita meminta pertolongan dan kemenangan dari Allah سبحانه وتعالى?"

"Teringat dengan ucapan
seorang yang sungguh-sungguh menghambakan seluruh hidupnya kepada Allah سبحانه وتعالى, iaitu Asy-Syeikh Muhammad Sa'id bin Mulla Ramadhan Al Buthi; "Sungguh bala dan musibah besar yang telah menimpa kaum muslimin adalah berakarnya maksiat hati di dalam hati dan jiwa kaum muslimin. Maksiat hati dalam hati ummat islam, telah telah menggusur kecintaan kepada Allah سبحانه وتعالى dan menggantikannya dengan kecintaan dan ambisi kepada dunia."

"Maksiat hati dalam hati ummat Islam, telah menggusur rasa takut kepada Allah سبحانه وتعالى dan menggantikannya dengan rasa takut kepada manusia. Tatkala dampak besar dari tanaman busuk ini telah nampak nyata dan besar buruknya, Jangan heran ketika kaum muslimin mempertanyakan, mengapa Rahmat dan pertolongan Allah tidak kunjung datang kepada kami padahal kami adalah orang islam? Dan sejak bila Allah سبحانه وتعالى memberikan pertolongannya kepada suatu kaum yang ambil islam itu, demi untuk kepentingannya sendiri?"

Daripada Al-Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan.

No comments:

Post a Comment