Suatu ketika Syeikh Abdullah bin Mubarak RA bertekad untuk menunaikan ibadah haji dan telah menyiapkan biaya yang cukup.
Kemudian ketika ia sampai di satu daerah ia melihat seekor burung mati tergeletak di jalan. Ia kemudian menyuruh sahabat-sahabat yang menemaninya untuk membuangnya ke tempat sampah beberapa meter di depannya.
Para sahabatnya bergegas menuruti perintahnya dan mendahului Abdullah bin Mubarak dan membuang bangkai burung tersebut ke tempat sampah.
Saat Abdullah bin Mubarak sampai di tempat sampah di mana bangkai burung tersebut dibuang, ia melihat seorang perempuan keluar dari sebuah rumah dekat tempat sampah.
Perempuan tersebut mengambil bangkai burung di tempat sampah tersebut. Kemudian burung tersebut dibawa kembali ke rumahnya. Abdullah bin Mubarak terdiam dan bertanya ihwal mengambil bangkai burung yang telah dibuang oleh sahabatnya.
“Menjauhlah dariku,” pinta perempuan itu. Kemudian Abdullah bin Mubarak terus bertanya kepadanya, hingga perempuan itu menjawab, “Sesungguhnya aku punya anak-anak lelaki yang kelaparan dan menangis sejak tiga hari lalu. Dalam kondisi seperti ini aku fikir bahwa bangkai ini halal.”
Abdullah berkata, “Aku kemudian melepaskan ikat pinggangku dan kupenuhi dengan uang yang sedianya akan kugunakan untuk biaya haji.” Aku berkata kepada perempuan yang lapar itu.
“Ini sebagai ganti hajiku,” kemudian aku berlalu. Saat orang-orang menunaikan haji kembali mereka mengucapkan selamat kepadaku.
Aku berkata, “Aku tidak meninggalkan negaraku. Ada berita apakah gerangan?.”
Saat aku kembali ke rumah, aku tertidur dan melihat Rasulullah Saw dalam tidurku bersabda kepadaku, “ketika engkau menyerahkan dinarmu, dan melepaskan kesulitan perempuan dan anak-anak yatimnya, maka Allah mengutus malaikat yang menunaikan haji setiap tahun dalam rupamu sampai hari kiamat dan menjadikan pahala haji itu untukmu.”
Syeikh Abdullah Ibnu Mubarak RA
Allahumma Salli Ala Sayyidina Muhammad Wa Barrik Wa Sallim.
No comments:
Post a Comment