Pages

Saturday, 31 December 2011

Kisah mengenai Nabi Isa dari perspektif agama Islam dan Kristian

Nabi Isa a.s.

Isa (عيسى) merupakan seorang nabi yang penting dalam agama Islam. Dalam Kitab Suci Al Qur'an, ia digelar Isa ibni Maryam atau Isa al-Masih. Kata ini diperkirakan berasal dari bahasa Aram, Eesho atau Eesaa. Jesus Christ adalah nama yang umumnya diguna pakai oleh pengganut Kristian untuk menyebutnya, sedangkan orang Arab Kristian menyebutnya dengan Yasu' al-Masih (يسوع المسيح).

Mengikut al-Qur'an, keturunan Isa bermula dari kelahiran Maryam iaitu anak perempuan Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Zakaria, serta kelahiran Yahya. Kemudian Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Isa sebagai anak Maryam tanpa ayah.

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) (Qur'an surat Ali Imran ayat 45)

Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah, penolakan oleh Bani Israel dan berakhir dengan pengangkatannya ke syurga.

Kepercayaan dasar Islam tentang Nabi Isa

Beberapa kepercayaan yang dianut ummat Islam mengenai Isa antara lain :

Salasilah nabi Isa datang daripada nabi Ibrahim melalui puteranya Ishak

Isa adalah salah satu nabi yang tergolong dalam ulul azmi, yakni nabi dan rasul yang memiliki kedudukan tinggi/istimewa bersama dengan (Nabi Muhammad s.a.w., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s. dan Nabi Nuh a.s.).

Isa diutus untuk kaum bani Israel

Isa bukanlah Tuhan mahupun anak Tuhan, melainkan salah seorang manusia biasa yang diangkat menjadi nabi dan rasul sebagaimana juga setiap nabi lain yang diutus pada kaum masing-masing.

Kelahiran Isa terjadi dengan ajaib, tanpa ayah kandung, atas kekuasaan Tuhan. Ibunya (Maryam) adalah dari golongan mereka yang suci serta masih perawan, atas kekuasaan Allah apapun bisa terjadi, seperti halnya nabi Adam A.S tanpa bapa dan ibu mampu diciptakan atas kehendak Allah yang maha agung.

Isa memiliki beberapa keajaiban atas kekuasaan Tuhan. Di samping kelahirannya, baginda mampu bercakap-cakap sewaktu berusia hanya beberapa hari, Isa bercakap dan membela Ibunya dari tuduhan penzinaan. Dalam Qur'an juga menceritakan kisah baginda menghidupkan orang yang sudah mati, menyembuhkan buta dan sopak.

Isa menerima wahyu dari Allah melalui Injil (merujuk pada Perjanjian Baru agama Kristian), namun versi yang dimiliki oleh umat Kristian pada waktu ini dipercayai telah ditokok tambah dari versi asalnya. Beberapa pendapat dalam Islam menyebutkan bahawa Injil Barnabas adalah versi Injil paling berlainan dari Injil yang diperbaharui setiap masa pada waktu ini .

Isa tidaklah dibunuh mahupun disalib, Allah menyerupakan seseorang dengan Isa Al-masih putra Maryam, sedangkan Isa sendiri diangkat terus ke syurga dan musuhnya yang diserupakan tadi adalah orang yang disalib.

Isa masih hidup dan berada di syurga, suatu hari baginda akan datang kembali ke bumi untuk melawan Dajjal (atau Antichrist dalam agama kristian) dan merupakan salah satu tanda-tanda dekatnya hari kiamat.

Isa bukan merupakan penebus dosa manusia, Islam menolak konsep dosa turunan dan menganut konsep bahawa setiap manusia bertanggung jawab dan akan diadili atas perbuatannya sendiri.

Kelahiran

Berdasarkan Al-Quran, Nabi Isa Al-Masih telah dilahirkan di bawah sebatang pokok tamar(kurma) di suatu tempat yang diberi nama Bethlehem(Baitul lahm),Palestin(filistin). Kelahiran Isa dianggap ajaib, diceritakan dalam beberapa ayat dalam Al-Qur'an. Dalam cerita Islam disebutkan datangnya malaikat kepada Maryam mengkhabarkan bahawa dia akan segera melahirkan seorang putera (lihat kembali ayat 45 surah Ali Imran pada bahagian awal artikel). Maryam kemudian terkejut dan menjawab kepada Malaikat itu bahawa dia tidak pernah disentuh seorang lelaki pun. Jibril kemudian menjawab:

Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan". (Qur'an surah Maryam ayat 21)

...Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Qur'an surah Maryam ayat 35)

Beberapa ayat lain berkaitan dengan kelahiran Isa antara lain:

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran 3:59)

Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya roh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam (Surah Al Anbiyaa' ayat 21)

Sebagai seorang nabi

Beberapa ayat dari Al Qur'an yang menegaskan tentang kenabian Isa antara lain:

Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku kitab suci (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) solat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Surah Maryam ayat 30-35)

Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku". Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat). (Surah Az Zukhruf 63-65)

Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (Surah Al Maa'idah ayat 75)

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (Surah Al Maa'idah ayat 116-117)

Sahabat-sahabat Nabi Isa

Berdasarkan maklumat yang diperolehi dari pakar-pakar sejarawan seperti Ibnu Kathir, Imam Qurtubi, serta kitab-kitab Qisasul Anbiya' telah dijelaskan bahawa Nabi Isa Al-Masih (Jesus Christ) mempunyai 12 orang sahabat. Dalam Quran mereka digelar sebagai Al-Hawariyun (الحواريون). Masyarakat Kristian pula menggelar mereka 12 diciples. Anggota Al-Hawariyun dikatakan terdiri daripada penama-penama berikut:

Peter@Petrus atau namanya yang sebenar adalah Simon (atau dalam bahasa Aram beliau disebut Kef@Simon Bar Yokhanan)

James (Yohannes {bukan Nabi Yahya} @ Yakobus) anak Zabedee@Zabeedah@Zabedeus

John atau Yahya atau Yohannes (bukan Nabi Yahya)

Andrew (Andreas) (diriwayatkan anak murid kepada Nabi Yahya)

Philip (Filipus)

Barthomew anak Talemai (Bar Talemai) (mempunyai nama gelaran yang disebut Nathanael)

Matthew atau Matius

Thomas (dalam bahasa Aramik disebut Toma) @Didimus (dalam bahasa Yunani)

James anak Alphaeus@Yakobus bin Alphaeus

Thaddeus Lebbaeus (Yudas Thaddeus)

Simon The Cananean (Simon orang Kanaan) @ Simon The Zilot (Simon orang Zilot)

Judas Iscariot (Yudas pengkhianat)

Namun begitu,nama-nama berikut sebenarnya masih lagi samar-samar disebabkan tiada fakta yang benar-benar sahih menunjukkan nama-nama itu mewakili setiap individu Al-Hawariyun yang sebenar.Kitab Injil(Bible) kini sendiri bertelagah mengenai individu Al-Hawariyun serta riwayat hidup mereka yang dicatitkan dalam Injil-Injil Kristian.

Firman Allah berkaitan keimanan anggota Al-Hawariyun dalam Al-Quran:

"Dan (ingatlah) ketika Aku(Allah)ilhamkan kepada orang-orang Hawariyiin(sahabat-sahabat Nabi Isa):"Berimanlah kamu kepadaKu dan kepada RasulKu!",Mereka menjawab:"Kami telah beriman,dan saksikanlah,bahawa sesungguhnya kami orang-orang Islam(Muslim)(yang menyerah diri kepada Allah)".

"Dan (ingatlah) ketika orang-orang Hawariyun berkata:"Wahai Isa ibn Maryam(Nabi Isa)!Dapatkah kiranya Tuhanmu menurunkan kepada kami satu hidangan dari langit?"Nabi Isa menjawab:"Bertaqwalah kamu kepada Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman".

"Mereka menjawab:"Kami hanya ingin hendak makan dari hidangan itu(untuk mengambil berkat),dan supaya tenang tenteram hati kami,dan juga supaya kami ketahui dengan yakin,bahawa sesungguhnya engkau telah berkata benar kepada kami,dan supaya menjadilah kami orang-orang yang menyaksikannya sendiri".

"Isa ibn Maryam (itu pun berdoa kehadrat Allah)berkata:"Ya Allah,Tuhan kami!Turunkanlan kiranya kepada kami satu hidangan dari langit,untuk menjadi hari raya bagi kami,iaitu bagi kami yang ada hari ini dan bagi orang-orang kami yang datang kemudian,dan sebagai satu tanda(Mukjizat) daripadaMu(yang menunjukkan Kebesaran dan KekuasaanMu),dan kurniakanlah rezeki kepada kami,kerana Engkau jualah sebaik-baik Pemberi rezeki".

"Allah berfirman:"Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu berulang-ulang kepada kamu,kemudian sesiapa yang kufur ingkar sesudah(turunnya hidangan itu),maka sesungguhnya Aku akan menyeksanya dengan azab sengsara yang tidak pernah Aku seksakan seseorang pun dari sekalian makhluk".

Al-Quran Surah Al-Maaidah(Hidangan)ayat 111-115

Nabi Isa dan Mukjizat

Al Qur'an juga menceritakan perihal Nabi Isa yang diberikan mukjizat oleh Tuhan.

Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebahagian (dari) mereka atas sebahagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa darjat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, nescaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (Surah Al Baqarah ayat 253)

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". (Al Maa'idah ayat 110)

Isa tidak dibunuh ataupun disalib

Al-Qur'an menerangkan dalam surat An Nisaa':157 bahawa Nabi Isa tidaklah dibunuh mahupun disalib oleh orang-orang Kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah SWT seperti Nabi Isa as.(sebahagian ulama berpendapat orang yang diserupakan adalah muridnya yang mengkhianatinya yang bernama Yudas Iskariot)

dan kerana ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahawa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (An Nisaa' : 157)

Isa diselamatkan oleh Allah SWT dengan diangkat ke langit

Nabi Isa as. diselamatkan oleh Allah SWT. dengan cara diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu. Al Qur'an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini.

Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An Nisaa':158)

Berdasarkan kepada ayat yang sama, sebahagian kecil umat Islam pula yang berpendapat bahawa Nabi Isa as diselamatkan dari kematian di tiang salib, kemudian telah wafat sewajarnya manusia, dengan demikian darjat baginda telah ditinggikan oleh Allah SWT dengan terhindar dari kematian di tiang salib.

Walaubagaimanapun, sebilangan besar umat Islam mempercayai Nabi Allah Isa telah diangkat beserta dengan jasad-jasadnya sekali ke Sisi-Allah.Hal ini berdasarkan kepada peristiwa yang berlaku ketika Nabi Allah Isa bersama kaum Hawariyyun (12 orang) menjamah makanan moreh terakhir bersama dalam peristiwa (the last supper). Pada waktu itu Nabi Isa ada menyebutkan yang salah seorang dari kaum Hawariyyun akan mengkhianatinya .

Dan tatkala ketika Nabi Isa bersama dengan kaum Hawariyyun di (Taman Gethsamani, BaitulMaqdis, jerusalem) selepas makan moreh(untuk bertahannuth, bertaqarrub, bertasbih, dan berdoa kepada Allah) datang salah seorang dari kaum hawariyyun kepada Nabi Allah Isa yang digelar judas iscariot, cuba untuk membisikkan sesuatu kepada nabi Allah Isa, sekumupulan kecil dari tentera Rom turut hadir dan menunggu diluar Taman Gethsamani bagi memastikan orang yang pertama yang keluar dari taman itu adalah Isa AlMasih yang dimaksudkan.Namun kuasa Allah Yang maha Tinggi dan Terpuji serta kasih kepada Rasul dan hambanya, Allah telah menyelamatkan Nabi Isa ke langit dan serta merta menukarkan paras rupa Yudas supaya seiras dengan raut wajah Nabi Isa. Apabila tentera Rom mendapati bahawa orang yang keluar dari taman itu adalah berparas rupakan seseorang yang mirip dengan Isa putera Maryam, mereka menangkap Yudas dan dibawa ke muka pengadilan supaya dapat disalibkan.

Namun begitu, para pembesar Israel, Kesyatria Rom dan majlis kehakiman benar-benar bertelagah dan berasa was-was adakah orang yang dimaksudkan itu adalah Isa atau orang lain, hal ini kerana walaupun mukanya mirip muka Isa , namun perwatakan orang itu amat berbeza sekali dengan Nabi Isa. 11 orang kaum Hawariyyun yang lain pada peristiwa itu telah pun berpisah dan melarikan diri bagi mengelakkan diri mereka dikesan oleh para pembesar Israel . Namun tidak berapa lama kemudian mereka bertemu semula untuk memastikan diantara mereka sentiasa mempraktikkan segala ilmu duniawi dn ukhrawi yang telah diajarkan oleh Nabi Isa sebelumnya. Serta mereka mengharapkan kedatangan pemimpin yang masyhur yang dijanjikan kedatangannya oleh Allah iaitu Nabi Muhammad Rasullullah.

Nabi Isa akan diturunkan kembali ke bumi

Nabi Isa as. sehingga kini masih hidup dan hanya Allah SWT saja tahu dimana Nabi Isa ditempatkan. Dari keterangan hadis Nabi Muhammad saw. diceritakan bahawa menjelang hari kiamat / akhir zaman, Nabi Isa akan di turunkan oleh Allah SWT dari langit ke bumi (The Second Coming dalam versi Kristian).

Peristiwa itu tergambar dari hadis berikut :

“Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah melihatnya,maka ketahuilah;bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan tubuh sedang,berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah,kepalanya seakan-akan meneteskan air walaupun ia tidak basah”. (HR Abu Dawud)

“Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat,sehingga turunlah Isa Ibn Maryam ,maka berkatalah pemimpin mereka (Al Mahdi) : “ Kemarilah dan imamilah shalat kami”. Ia menjawab;”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan Allah kepada ummat ini (ummat Islam)”. (HR Muslim & Ahmad)

“Tiba-tiba Isa sudah berada diantara mereka dan berkumandangkanlah solat,maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam solat) wahai roh Allah.” Ia menjawab:”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah dia yang mengimami solat kamu”. (HR Muslim & Ahmad)

Hal pertama yang dilakukan Nabi Isa setelah turun dari langit adalah menunaikan solat sebagaimana yang dijelaskan oleh hadis-hadis di atas. Nabi Isa akan menjadi makmum dalam solat yang diimamkan oleh Imam Mahdi.

Adapun lokasi turunnya Nabi Isa dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam sebuah hadist berikut :

“Isa ibn Maryam akan turun di ‘Menara Putih’(Al Mannaratul Baidha’) di Timur Damsyik”. (HR Thabrani dari Aus bin Aus)

 Kedatangan Nabi Isa akan didahului oleh keadaan dunia yang dipenuhi kezaliman, kesengsaraan & peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia, setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang akan menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal yang akan berusaha membunuh Imam Mahdi , setelah dajjal menyebarkan fitnahnya selama 40 hari , maka Nabi Isa akan diturunkan dari langit untuk menumpaskan dajjal.

Nabi Isa akan membunuh Dajjal

Turunnya Nabi Isa ke bumi mempunyai misi menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan agama ,baginda akan bekerjasama dengan Imam Mahdi membanteras semua musuh-musuh Allah.

Dikisahkan setelah Nabi Isa as. selesaikan menunaikan solat, ia berkata : “Keluarlah kamu (pasukan kaum muslimin) semua bersama kami untuk menghadapi musuh Allah, iaitu dajjal.” Lalu mereka pun keluar, kemudian Ia (Isa) dilihat oleh dajjal yang laknat yang baru saja mendakwa kepada manusia, bahawa ia adalah raja yang mendapat petunjuk dan pemimpin yang arif serta bijaksana, bahkan mengaku sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Begitu ‘Isa dilihat oleh dajjal, dajjal pun meleleh seperti garam yang meleleh di di air. Kemudian dajjal melarikan diri, akan tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu kota Lud di Palestin. Sekiranya Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan hancur seperti garam dalam air, akan tetapi Isa berkata kepadanya :”Sesungguhnya aku berhak untuk menghajar kamu dengan satu pukulan.” Lalu Isa as. menombak dan membunuhnya, maka Isa as. memperlihatkan kepada semua orang darah dajjal di tombaknya. Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan Yahudi , bahwa dajjal bukanlah Allah. Jika benar apa yang didakwakan dajjal(dajjal mengaku sebagai tuhan) tentulah dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh Nabi ‘Isa.

Nabi Isa akan menyelamatkan manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj

Salah satu tugas besar beliau setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan ummat manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj (Gog dan Magog dalam versi Kristian).

Dikisahkan, fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sangat besar dan menyeluruh , tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya, jumlah mereka pun sangat banyak sehingga kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan mereka, para pemanah dan perisai mereka. (seperti yang diterangkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dari Nawwas)

Maka saat mereka telah keluar (dari diding tembaga yang mengurung mereka sejak zaman raja Zulkarnain) maka Allah SWT berkata kepada Isa ibn Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba(Ya’juj dan Ma’juj)yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hambaKu ke Thur (Thursina) ”

Dan di Thur terkepunglah Nabiyullah ‘Isa beserta para sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar kamu hari ini.Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya ,menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkalpun dari tanah di bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka.Kemudian Nabi Isa dan sahabatnya meminta kelapangan kepada Allah SWT maka Allah mengutus seekor burung yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan kehendak Allah , kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak meninggalkan satu rumahpun dikota atau di kampung, maka Ia membasahi bumi sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.” (HR. Ahmad,Muslim & Tirmidzi dari An Nawwas bin Sam’am)

Catatatan dalam versi Kristian "orang-orang beriman akan diselamatkan dibawa ke awan"

Dahsyatnya fitnah Ya’juj dan Ma’juj digambarkan dalam sebuah hadist Rasulullah saw. sbb:

"Dinding Ya'juj dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi" (QS . Al Anbiyaa' : 96). Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya'juj dan Ma'juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: "Dulu di sini pernah ada air". Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka: "Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit", kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah. Maka tatkala rnereka sedang asyik berbuat demikian, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: "Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?" maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru: "Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kamu sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri sudah membinasakan musuhmu", maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah dipotong." (HR. Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hiban dan Hakim dari Abu Sa’id)

Nabi Isa akan menjadi pemimpin yang adil di akhir zaman

Menurut suatu riwayat Nabi Isa ,setelah turun dari langit akan menetap di bumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan memimpin dengan penuh keadilan , sebagaimana yang diceritakan dalam hadist berikut :

“Demi yang diriku berada ditanganya,sesungguhnya Ibn Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil,maka ia akan menghancurkan salib,membunuh babi,menolak upeti,melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya” (HR. Bukhari,Muslim,Ahmad,Nasa’I,Ibn Majah dari Abi Hurairah)

Nabi Isa akan menunaikan Ibadah Haji

Diceritakan dalam sebuah hadist bahwa Nabi Isa akan melaksanakan haji.

”Demi Dzat yang diriku berada ditanganya,sesungguhnya Ibn Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak”.(HR. Ahmad & Muslim dari Abi Hurairah)

Nabi Isa akan wafat

Janji Allah pasti berlaku pada semua hambanya, semua yang bernyawa pasti akan mati, begitu juga Nabi Isa as. . Setelah menjadi pemimpin yang adil di akhir zaman, Allah SWT. akan mewafatkan Nabi Isa. Hanya Allah SWT saja yang tahu bila dan dimana Nabi Isa akan diwafatkan. Setelah wafatnya Nabi Isa as. dunia kemudian akan mengalami kiamat. Wallahu a’lamu bishowab.

Misi

Sungai Jordan, ditempat inilah sesetengah pelopor Muslim menyifatkan Yesus/Nabi Isa bertemu dengan Yahya ibn Zakariyya (juga dikenali sebagai John the Baptist untuk dibaptis/disucikan).

Berdasarkan sumber bertulis Islam, Nabi Isa adalah dipilih oleh Illahi untuk mengkhabarkan mesej agama monoteisme yakni suatu kepercayaan kepada kepada Tuhan (Allah) Yang Maha Esa dan tunduk kepada kehendak Allah kepada Bani Israel (banī isrā'īl). Muslim percaya kepada Allah wahyu diturunkan kepada Nabi Isa (Jesus Christ), adalah Al-Kitab Injīl (gospel), sementara juga menyatakan kebenaran diatas ayat-ayat sebelumnya – dari Al-Kitab Taurat (Torah) dan Zabur (Psalms). Tidak jelas atau tidak diketahui apakah Yesus menyatakan kebenaran daripada kitab suci lain Islam pada waktu itu, para suhuf Ibrahim. Ditulis 700 tahun selepas kehidupan Yesus di bumi, Al-Quran bercakap positif daripada ‘’Injil, yang menggambarkan sebagai Kitab Suci yang mengisi hati para pengikutnya dengan kelembutan dan belas kasihan. Muslim percaya bahawa Manuskrip Biblikal (kedua-dua Al-Kitab Torah dan Injīl) telah menjadi terdistorsi dari masa ke semasa di dalam teks, tafsiran, atau keduanya.

Al-Quran menyatakan bahawa Nabi Isa itu dibantu oleh sekumpulan murid (hawāriyūn) dimana mempercayai kebenaran mesej ucapan yang disampaikan oleh (Nabi Isa) Jesus, dan mengistilahkan diri mereka sebagai ansār ("penolong") Allah. Dia juga diperkuatkan oleh roh kudus yang sama melawat ibunya Maryam.[3] Nabi Isa/Yesus turut digambarkan dalam Islam sebagai seorang Nabi Allah yang dikurniakan nikmat Mukjizat sebagai bukti untuk menguatkan lagi misi kerasulannya untuk menarik umat kearah keimanan pada Tuhan Allah Yang Maha Esa yang tiada anak dan tidak diperanakkan. Sebagai contoh mukjizat, seluruh persembahan mukjizat adalah datangnya dari kurniaan kuasa Allah Taala, termasuklah: berbicara ketika masih dalam buaian ibunya Maryam;[4] menghidupkan model burung yang baru dicipta dari tanah liat;[5] mengubati seorang pesakit kusta dan orang buta seumur hidup;[6] menghidupkan orang yang dah mati;[6] dan meminta turunnya meja dan hidangan yang enak dari langit untuk tujuan menyambut hari raya, atas permohonan murid-Nya.[7][8] Sebahagian catatan Muslim mengaitkan Rasul Islam Nabi Yahya a.s. ibn Zakariyya (juga dikenali sebagai John the Baptist atau Yahya Pembaptis) melawat ke Palestin dan bertemu dengan Nabi Isa (Yesus) di Sungai Jordan untuk membaptiskan Nabi Isa.


Yesus Kristus

Kelahiran dan kehidupan awal

Menurut Matthew dan Luke, Jesus dilahirkan di Bethlehem, Judea, kepada Mary, seorang dara, melalui mukjizat Roh Kudus. Gospel Luke memerihalkan malaikat Gabriel melawat Mary untuk memberitahunya bahawa dia telah dipilih untuk melahirkan Anak Tuhan (Luke 1:26–38). Menurut Luke, suatu perintah Caesar Augustus memaksa Mary dan Joseph meninggalkan rumah mereka di Nazareth dan pergi ke tempat nenek moyang Joseph, tempat David, untuk Banci Quirinius. Selepas kelahiran Jesus, pasangan itu terpaksa menggunakan palung sebagai ganti untuk katil bayi kerana tidak ada lagi bilik untuk mereka di rumah penginapan bandar itu (Luke 2:1–7). Menurut Luke, malaikat mengumumkan kelahiran Jesus kepada gembala-gembala yang datang untuk melihat bayi baru dan kemudian mengumumkan apa yang disaksikan mereka ke seluruh kawasan (lihat Noël Pertama). Matthew juga mengisahkan "Tiga orang Majusi yang membawa hadiah kepada bayi Jesus selepas mengikut sebuah bintang yang dipercayai mereka sebagai tanda kelahiran Messiah, atau Raja Orang-orang Yahudi, (Matthew 2:1-12), dan pelarian ke Mesir selepas kelahiran Jesus untuk melepaskan diri daripada Pembunuhan Beramai-ramai Orang-orang Teraniaya.

Rumah Jesus semasa kanak-kanak dinyatakan dalam kitab Bible sebagai terletak di bandar Nazareth di Galilee. Menurut Luke, Joseph dan Mary tinggal di Nazareth sebelum kelahiran Jesus dan kembali ke sana selepasnya. Sebaliknya, Matthew mengatakan bahawa keluarga Jesus masih tinggal di Mesir dan hanya berpindah ke Nazareth selepas kematian Herod untuk mengelakkan kehidupan di bawah kuasa Archelaus, anak dan pewaris Herod. (Matthew 2:19-23).



Selain daripada pelarian ke Mesir dan satu perjalanan pendek ke Tyre dan Sidon, semua peristiwa yang lain dalam Gospel berlaku di Israel kuno.  Mengikut Luke (Luke 3:23), Jesus berumur "kira-kira tiga puluh tahun" ketika beliau dibaptiskan. Peristiwa tunggal yang disebut antara masa bayi dan masa pembaptisan dalam mana-mana Gospel hukum gereja ialah dalam Pencarian dalam Kuil oleh Luke (Luke 2:41–52). Dalam gospel Mark, Jesus ialah seorang tukang kayu (Mark 6:3), dan dalam gospel Matthew, beliau ialah anak tukang kayu (Matthew 13:55). Kedua-dua gospel itu menunjukkan bahawa Jesus menghabiskan sebahagian masanya untuk berlatih pertukangan kayu dengan ayahnya.

Pembaptisan dan Godaan

Rencana utama: Pembaptisan Jesus dan Godaan Jesus

Godaan Christ, Ary Scheffer, abad ke-19.

Gospel Mark bermula dengan Pembaptisan Jesus oleh John si Baptis yang diperihalkan oleh cendekiawan-cendekiawan Bible sebagai permulaan pengkhutbahan awam Jesus. Menurut Mark, Jesus datang ke Sungai Jordan di mana John si Baptis sedang berkhutbah dan membaptiskan orang ramai. Matthew menambah kepada pemerian ini dengan memerihalkan percubaan John untuk menolak permintaan Jesus untuk dibaptiskan, dengan mengatakan bahawa Jesuslah yang harus membaptiskan John. Bagaimanapun, Jesus mendesak dan mendakwa bahawa pembaptisannya diperlukan untuk "memenuhi semua kewajaran". (Matthew 3:15). Selepas Jesus telah dibaptiskan dan muncul dari air, Mark menyatakan bahawa Jesus "melihat syurga berpisah dan Roh turun kepadaNya bak merpati. Kemudian, suatu suara dari syurga berkata: "Kamu ialah AnakKu yang disayangi, dengan siapa Aku amat gembira." (Mark 1:10–11).

Selepas pembaptisannya, menurut Matthew, Tuhan membawa Jesus ke dalam gurun di mana beliau berpuasa selama 40 hari dan 40 malam. Semasa ini, syaitan menjumpainya dan menggoda Jesus untuk menunjukkan kuasa ghaib sebagai bukti bahawa beliau adalah benar-benar Anak Tuhan, walaupun setiap godaan ditolak oleh Jesus dengan suatu petikan kitab daripada Buku Deuteronomy. Pada keseluruhannya, Jesus digoda tiga kali. Gospel-gospel menyatakan bahawa selepas kegagalan, syaitan bertolak dan malaikat datang dan memberikan khasiat kepada Jesus (Matthew 4:1-11).

Pemerian Pembaptisan dan Godaan terdapat dalam Sinoptik, tetapi tidak terdapat dalam Gospel John.

Tempoh Pengkhutbahan Jesus

Rencana utama: Tempoh Pengkhutbahan Jesus, Khutbah di atas Gunung, Khutbah di Dataran, Dua Belas Hawari, dan Perubahan Rupa Jesus

Khutbah di atas Gunung, Carl Heinrich Bloch, abad ke-19

 Judæa dan Galilee pada masa Jesus

Gospel-gospel menyatakan bahawa Jesus, sebagai Messiah, telah dihantar untuk "memberikan nyawanya sebagai tebusan untuk banyak [orang]" dan untuk "mengkhutbahkan berita baik tentang Kerajaan Tuhan ".  Pada sepanjang tempoh pengkhutbahannya, Jesus dikatakan melakukan berbagai-bagai mukjizad, termasuk menyembuhkan pesakit, menghalau hantu, berjalan di atas air, mengubahkan air menjadi wain, dan menghidupkan semula banyak orang, umpamanya Lazarus (John 11:1–44).

Gospel John memerihalkan tiga perayaan passover yang berbeza pada sepanjang tempoh pengkhutbahan Jesus. Ini membayangkan bahawa Jesus berkhutbah selama tiga tahun, walaupun sesetengah tafsiran Gospel Sinoptik mencadangkan hanya setahun. Tumpuan pengkhutbahannya adalah kepada pengikut-pengikutnya yang paling rapat, iaitu Dua Belas Hawari, walaupun banyak orang dianggap sebagai pengikutnya. Jesus berkhutbah bahawa hari kiamat akan datang dengan terkejut dan oleh itu, beliau memanggil pengikut-pengikut agar sentiasa berhati-hati dan beriman.

Pada puncak tempoh pengkhutbahannya, Jesus menarik beribu-ribu orang, khususnya di kawasan-kawasan Galilee dan Perea (masing-masing di Israel dan Jordan kini). Sesetengah ajaran Jesus yang paling masyhur datang dari Khutbah di atas Gunung yang mengandungi Beatitud dan Doa Tuhan. Jesus sering mempergunakan cerita ibarat, seperti Anak Boros, dan Cerita Ibarat Penyemai. Ajaran-ajarannya menumpukan kepada kasih sayang yang mengorbankan diri tanpa syarat bak Tuhan kepada Tuhan dan semua orang. Jesus berkhutbah tentang perkhidmatan dan rendah hati, pengampunan dosa, kepercayaan, memalingkan pipi yang lain, kasih sayang kepada musuh sendiri, serta keperluan untuk menurut maksud yang tersirat dan yang tersurat dalam Torah.

Jesus sering bertemu dengan orang-orang terbuang, seperti publicani (pemungut-pemungut cukai empayar yang dibenci kerana memeras wang), termasuk hawari Matthew; apabila Farisi membantah tentang pertemuan dengan orang-orang dosa berbanding dengan orang-orang yang salih, Jeses menjawab bahawa hanya orang yang sakit memerlukan pakar perubatan, bukannya orang-orang yang sihat (Matthew 9:9–13). Menurut Luke dan John, Jesus juga berusaha untuk berkhutbah kepada kumpulan Samaritan yang mengikut sejenis bentuk agama Israel yang berbeza. Ini dibayangkan dalam khutbahnya kepada kumpulan Samaritan dari Sychar, dan menyebabkan mereka memeluk agama Kristian. (John 4:1–42).

Penangkapan, pembicaraan, dan kematian

Rencana utama: Jesus dan Pengurup Wang, Santapan Terakhir, Penangkapan Jesus, Perbicaraan Jesus oleh Sanhedrin, dan Keghairahan (agama Kristian)

Ecce Homo (Lihatlah Orang Itu!), Antonio Ciseri, abad ke-19: Pontius Pilate memaparkan Jesus yang disengsarakan kepada orang-orang yang melihat: motif yang amat popular dalam seni Kristian.

Menurut Gospel-gospel, Jesus datang dengan pengikut-pengikutnya ke Jerusalem semasa perayaan Passover dan disambut oleh ramai orang yang bersorak, "Hosanna! Berkatlah dia yang datang di atas nama Tuhan! Berkatlah Raja Israel!  Selepas pemasukan kejayaannya, menurut gospel-gospel sinoptik, Jesus mengakibatkan kekacauan di Kuil Herod apabila beliau menterbalikkan meja-meja pengurup wang yang berniaga di sana dan mendakwa bahawa mereka telah menjadikan Kuil itu sebagai "sarang perompak" (Mark 11:17). Pada lewat minggu itu, menurut gospel-gospel sinoptik, Jesus merayakan makan Passover dengan hawari-hawarinya (kemudiannya dikenali sebagai Santapan Terakhir dan semasa itu, meramalkan pengkhianatan oleh salah satu hawari dan pelaksanaan hukuman mati ke atasnya. Dalam upacara amal ini, beliau mengambil roti dan wain dan berkata: "ini ialah badanku yang diberikan kepadamu" dan "cawan ini yang dituang untuk kamu ialah Perjanjian Baru dalam darahku", dan mengarahkan mereka "membuat ini sebagai kenangan bagiku" (Luke 22:7-20). Selepas makan lewat malam, Jesus dan hawari-hawarinya pergi bersembahyang di Taman Gethsemane.

Semasa di taman itu, Jesus ditangkap oleh askar-askar Rom atas perintah Sanhedrin dan sami besar, Caiaphas.  Penangkapan itu dilakukan secara rahsia pada waktu malam untuk mengelakkan rusuhan kerana Jesus telah menjadi popular dengan orang ramai (Mark 14:2). Menurut gospel-gospel sinoptik, Judas Iscariot, salah satu hawari, mengkhianati Jesus dengan mengenal pastinya kepada pengawal-pengawal dengan ciuman. Lagi seorang hawari menggunakan pedang untuk menyerang salah seorang penawan dan memotong telinganya. Menurut Luke, Jesus menyembuhkan penawan itu dengan segera.  Jesus memarahi hawari itu, dan menyatakan "semua mereka yang mengambil pedang akan mati dengan pedang" (Matthew 26:52). Selepas penangkapannya, hawari-hawari Jesus menyembunyikan diri mereka.

Penyaliban, Diego Velázquez, abad ke-17

Semasa Perbicaraan Jesus oleh Sanhedrin, sami-sami besar dan orang-orang tua menanyakan Jesus, "Adakah kamu Anak Tuhan?" dan apabila Jesus menjawab "Kamu yang berkata", mereka menghukumnya untuk menyebut kata-kata kufur terhadap Tuhan (Luke 22:70–71). Sami-sami besar kemudian menyerahkan Jesus kepada Prefect Rom Pontius Pilate, berdasarkan tuduhan hasutan untuk menuntut diri sebagai Raja Orang-orang Yahudi. Semasa di hadapan Pilate, Jesus ditanyakan, "Adakah kamu merupakan raja orang-orang Yahudi?" Jesus menjawab, "Adalah seperti yang kamu berkata." Menurut Gospel-gospel, Pilate sendiri berasa Jesus tidak bersalah terhadap apa-apa jenayah terhadap orang-orang Rom dan oleh sebab terdapat adat pada perayaan Passover untuk gabenor Rom membebaskan seorang banduan (suatu adat yang tidak direkodkan di luar Gospel-gospel), Pilate menawarkan orang ramai pilihan antara Jesus dari Nazareth dan seorang pemberontak bernama Barabbas. Orang ramai memilih untuk Barabbas dibebaskan dan Jesus disalib. Pilate mencuci tangannya untuk menunjukkan bahawa beliau sendiri tidak terlibat dalam ketidakadilan keputusan ini (Matthew 27:11–26).

Menurut keempat-empat Gospel, Jesus meninggal dunia sebelum lewat petang. Seorang Judea yang kaya, Joseph dari Arimathea, dan menurut Gospel Mark dan Luke merupakan seorang ahli Sanhedrin, mendapat kebenaran Pilate untuk mengambil mayat Jesus dan memasukkannya di dalam kubur.  Menurut Gospel John, Joseph disertai oleh Nicodemus dalam pengebumian Jesus, dan ini juga ditulis dalam bahagian-bahagian lain dalam gospel John (John 19:38–42). Ketiga-tiga Gospel Sinoptik mengisahkan gempa bumi dan pengelapan langit dari pukul dua belas sehingga pukul tiga pada petang itu.

Kebangkitan Jesus dan Naiknya ke Langit

Christ en majesté, Matthias Grünewald, abad ke-16: Kebangkitan Jesus

Rencana utama: Menyikat Neraka, Kebangkitan Jesus, Penugasan Agung, Naik Jesus ke Langit, dan Kedatangan Kedua

Menurut Gospel-gospel, Jesus dibangkitkan semula pada hari ketiga selepas penyaliban.  Gospel Matthew menyatakan bahawa malaikat muncul dekat kubur Jesus dan mengumumkan kebangkitan Jesus kepada wanita-wanita yang telah tiba untuk menyapukan minyak pada badannya. Menurut Luke, adalah dua malaikat, dan menurut Mark, adalah seorang pemuda yang berpakaian putih. Mark menyatakan bahawa pada pagi kebangkitan, Jesus bertemu buat pertama kali dengan Mary Magdalene (Mark 16:9). John menyatakan bahawa apabila Mary melihat ke dalam kubur, dua malaikat menanyakannya mengapa dia sedang menangis; dan apabila dia berpusing, dia gagal mengenal Jesus pada mula-mulanya sehingga Jesus memanggil namanya. (John 20:11-18).

Gospel Perbuatan-perbuatan Hawari menyatakan bahawa Jesus muncul di hadapan berbagai-bagai orang di pelbagai tempat selama empat puluh hari kemudian. Beberapa jam selepas kebangkitannya, Jesus muncul di hadapan dua orang pengembara di jalan raya yang menuju ke Emmaus. Kepada pengikut-pengikutnya yang berkumpul, beliau menunjukkan diri pada petang selepas kebangkitannya. Walaupun pengkhutbahannya sendiri adalah khusus untuk orang-orang Yahudi, Jesus dikatakan menghantar hawari-hawarinya untuk berkhutbah kepada orang-orang bukan Yahudi dengan Penugasan Agung dan naik ke syurga sementara suatu awan menyembunyikannya daripada penglihatan. Menurut Perbuatan-perbuatan Hawari, Paul dari Tarsus juga nampak Jesus semasa mengalami peristiwa di Jalan ke Damascus. Jesus berjanji akan datang semula lagi untuk menunaikan ramalan Messiah yang tinggal.

Kesejarahan

Cendekiawan-cendekiawan menggunakan kaedah sejarah untuk mengembangkan binaan semula yang mungkin tentang kehidupan Jesus. Ini harus dibezakan dengan Jesus dalam kitab Bible yang berasal daripada pembacaan teologi teks-teks Gospel. Sesetengah cendekiawan mempertikaikan kesejarahan Jesus.

Binaan semula sejarah dan arkeologi kehidupan harian Jesus

Rencana utama: Jesus sejarah dan Latar kebudayaan dan sejarah Jesus

Ahli-ahli sejarah sekular pada umumnya memerihalkan Jesus sebagai seorang ketua gerakan agama Yahudi yang pergi dari satu tempat ke satu tempat untuk berkhutbah.

Latar sosial

Kebanyakan cendekiawan bersetuju bahawa Gospel-gospel ditulis tidak lama sebelum atau selepas pemusnahan Kuil Yahudi pada tahun 70 oleh orang-orang Rom. Pemeriksaan pemerian-pemerian Wasiat Baru mengenai Jesus berdasarkan pengetahuan sejarah tentang tempoh Wasiat Baru ditulis telah menyebabkan banyak cendekiawan mentafsirkan semula banyak unsur pemerian-pemerian dalam Wasiat tersebut. Banyak orang telah mencuba membina semula kehidupan Jesus dari segi aliran politik, budaya dan agama sezaman di Israel, termasuk perbezaan-perbezaan antara Galilee dan Judea; antara berbagai-bagai mazhab seperti Farisi, Sadducee, Essene dan Zilot; dan dari segi pertikaian antara orang-orang Yahudi dalam konteks kedudukan orang-orang Rom.

Ikatan-ikatan kepada Kumpulan-kumpulan Agama

Gospel-gospel merekodkan bahawa Jesus berasal dari Nazareth, tetapi maksud perkataan ini adalah kabur. Sesetengah cendekiawan menegaskan bahawa Jesus pada dirinya ialah seorang Farisi. Pada masa Jesus, dua aliran fikiran yang utama antara orang-orang Farisi ialah Keluarga Hillel dan Keluarga Shammai. Kenyataan tegas Jesus tentang kepura-puraan mungkin ditujukan kepada ahli-ahli Keluarga Shammai yang lebih tegas, walaupun Jesus bersetuju dengan ajaran-ajaran mereka mengenai perceraian (Mark 10:1–12). Jesus juga mengulas tentang ajaran-ajaran Keluarga Hillel (Talmud Babylon, Shabbat 31a) mengenai rukun teragung (Mark 12:28–34) dan Peraturan Keemasan (Matt 7:12).

Cendekiawan-cendekiawan lain menegaskan bahawa Jesus ialah pengikut Essene, satu mazhab agama Yahudi yang tidak tersebut dalam Wasiat Baru. Terdapat juga cendekiawan-cendekiawan yang menegaskan bahawa Jesus mengetuai mazhab hari kiamat yang mungkin berkait dengan John si Baptis, dan yang kemudian menjadi agama Kristian awal selepas Penugasan Agung menyebarkan ajaran-ajarannya kepada orang-orang bukan Yahudi. Ini adalah berlainan dengan penugasan Jesus yang lebih awal yang diberikan kepada dua belas Hawari yang dihadkan kepada "biri-biri hilang Israel" dan tidak termasuk orang-orang bukan Yahudi atau orang-orang Samaritan (Matt 10).

Nama dan gelaran

Yang membangkitkan minat yang khas adalah nama-nama dan gelaran-gelaran yang diberikan kepada Jesus.

Menurut kebanyakan ahli-ahli sejarah yang paling kritis, Jesus mungkin tinggal di Galilee untuk kebanyakan hayatnya dan beliau mungkin bertutur dalam bahasa Aramia dan Ibrani. Nama "Jesus" ialah transliterasi bahasa Inggeris daripada bahasa Latin (Iēsus) yang pula berasal daripada nama Yunani (Ιησους). Oleh sebab kebanyakan cendekiawan menganggap bahawa Jesus adalah orang Yahudi yang bertutur dalam bahasa Aramia dan tinggal di Galilee pada sekitar 30 Masihi, adalah amat mungkin bahawa beliau tidak mempunyai nama peribadi Yunani. Pemeriksaan Septuagin dengan lanjut menunjukkan bahawa perkataan Yunani itu merupakan transliterasi nama bahasa Ibrani Yehoshua (יהושוע) (Yeho - Yahweh [ialah] shua` - bantuan/penyelamatan) atau singkatan perkataan Ibrani/Aramia, Yeshua atau Jeshua (ישוע). Oleh itu, cendekiawan-cendekiawan mempercayai bahawa salah satu daripada nama-nama ini amat mungkin merupakan nama yang Jesus dikenali oleh orang-orang yang setara semasa hayatnya.

Christ (yang merupakan gelaran dan bukan sebahagian nama Jesus) ialah penginggerisan istilah Yunani untuk Messiah, dan secara harfiah bermaksud "orang yang telah disapukan minyak". Ahli-ahli sejarah memperdebatkan tentang maksud gelaran ini pada masa hidup Jesus; sesetengah ahli sejarah mencadangkan bahawa gelaran-gelaran yang digunakan untuk Jesus dalam Wasiat Baru (umpamanya Lord, Anak Manusia, dan Anak Tuhan) mempunyai maksud-maksud yang amat berbeza pada abad pertama dengan maksud-maksudnya pada hari ini: lihat Nama-nama dan gelaran-gelaran Jesus.

Kesejarahan teks

 Lihat juga: Kesejarahan Jesus

Kebanyakan cendekiawan moden yang mengkaji Bible menganggap bahawa kitab-kitab yang memerihalkan Jesus pada asalnya dikomunikasi melalui tradisi lisan, dan tidak tertulis sehingga banyak dekad selepas penyalibannya. Teks-teks terawal yang masih wujud adalah surat-surat Paul yang biasa dianggap ditulis pada pertengahan abad pertama. Paul menulis bahawa beliau hanya melihat Jesus dalam visi-visinya tetapi visi-visi ini merupakan wahyu-wahyu ketuhanan dan oleh itu, adalah berwibawa (Gal 1:11–12). Teks-teks terawal yang lebih perinci dan yang masih wujud ialah keempat-empat Gospel Wasiat Baru. Teks-teks ini yang merupakan sebahagian Hukum Gereja Bible telah dianalisis dengan lebih teliti dan diterima oleh lingkungan Kristian berbanding dengan sumber-sumber maklumat yang lain.

Banyak lagi teks-teks awal Kristian memperincikan peristiwa-peristiwa dalam hayat Jesus dan ajaran-ajarannya, walaupun teks-teks itu tidak dimasukkan ke dalam kitab Bible ketika hukum gereja disusun kerana:

kepercayaan bahawa teks-teks itu merupakan pseudepigrafi yang bukan diilhami; atau

penulisan dibuat terlalu lama selepas kematian Jesus,

manakala yang lain disekat kerana kandungannya bercanggah dengan kepercayaan ortodoks Kristian. Penyusunan kitab Bible mengambil masa beberapa abad untuk memutuskan apakah yang harus merupakan sebahagian kitab dan apa yang bukan. Pada sebahagian besar peringkat awal, Buku Ilham tidak dimasukkan ke dalam kitab, sedangkan Gembala dari Hermas dimasukkan.

Buku-buku yang tidak termasuk dalam senarai terakhir kini dikenali sebagai Apokrifa Wasiat Baru, dengan buku utama antaranya merupakan Gospel Thomas, sebuah himpunan logia tanpa rangka naratif — frasa-frasa dan pepatah-pepatah yang dikatakan dikata oleh Jesus — yang hanya ditemui semula pada abad ke-20. Karya-karya apokrifa lain yang penting dan yang amat mempengaruhi pembentukan kepercayaan-kepercayaan Kristian tradisional termasuk Ilham Peter, Protevangelium James, Gospel Masa Bayi Thomas, dan Perbuatan-perbuatan Peter. Sebilangan tradisi Kristian (seperti vel Veronica dan Asumpsi Mary) juga tidak didapati dalam gospel-gospel hukum gereja tetapi terdapat dalam karya-karya ini serta karya-karya apokrifa yang lain.

Teks-teks awal yang mungkin

Sesetengah teks lebih awal yang mempunyai maklumat sejarah atau mitos mengenai Jesus diteka wujud sebelum Gospel-gospel,  walaupun teks itu tidak dapat ditemui. Berdasarkan persamaan dan perbezaan yang luar biasa (lihat masalah sinoptik) antara Gospel-gospel Sinoptik — Matthew, Mark dan Luke yang merupakan gospel-gospel hukum gereja yang pertama — banyak cendekiawan Bible mencadangkan bahawa tradisi lisan dan logia (seperti Gospel Thomas dan dokumen Q teori  ) mungkin pada mula-mulanya memainkan peranan yang kuat dalam menyampaikan cerita-cerita mengenai Jesus dan mungkin mengilhami sebahagian Gospel-gospel Sinoptik.

Khususnya, banyak cendekiawan mempercayai bahawa dokumen Q dan Gospel Mark merupakan dua sumber yang digunakan untuk gospel-gospel Matthew dan Luke; bagaimanapun, teori-teori yang lain seperti hipotesis Augustine yang lebih lama masih mempengaruhi sesetengah cendekiawan-cendekiawan Bible. Lagi sebuah dokumen teori ialah Gospel Tanda-tanda yang dipercayai merupakan salah satu sumber bagi Gospel John.

Terdapat juga gospel-gospel bukan hukum gereja yang awal yang mendahului Gospel-gospel hukum gereja, walaupun tidak banyak cebisannya dapat ditemui. Antaranya ialah Gospel Berlin Yang Tidak Diketahui, Gospel-gospel Oxyrhynchus, Gospel Egerton, Cebisan Fayyum, Dialog Penyelamat, Gospel Ebionit, Gospel Ibrani, dan Gospel Nazarene. Sedangkan manuskrip dan cebisan teks-teks terawal ini yang masih wujud bertarikh selepas manuskrip dan cebisan teks-teks terawal Gospel-gospel hukum gereja, kesemua ini mungkin merupakan salinan manuskrip-manuskrip terawal yang tarikh tepatnya tidak diketahui.

Persoalan kebolehpercayaan

Diakibatkan oleh lompang selama mungkin banyak dekad antara waktu penulisan Gospel-gospel dan peristiwa-peristiwa yang diperihalkannya, ketepatan kesemua teks-teks awal yang menuntut kewujudan Jesus atau perincian hayatnya telah dipertikaikan oleh berbagai-bagai pihak. Sebagai tradisi, pengarang-pengarang Gospel dianggap menyaksikan peristiwa-peristiwa yang diperihalkan dengan mata sendiri. Selepas cerita-cerita lisan yang asal telah ditulis, ia ditranskripsikan dan kemudian diterjemahkan kepada bahasa-bahasa yang lain. Banyak ahli sejarah Bible telah menjawab tuntutan ketidakbolehpercayaan pemerian gospel dengan menunjukkan bahawa kesemua dokumentasi sejarah seringnya adalah bersifat tidak berkecuali serta tidak asli, dan biasanya ditulis banyak dekad selepas peristiwa yang diperihalkan.

Zaman Kesedaran dan Revolusi Saintifik telah menyebabkan keraguan tentang ketepatan sejarah teks gospel-gospel ini. Walaupun sesetengah cendekiawan kritis, termasuk ahli-ahli arkeologi, masih meneruskan penggunaannya sebagai rujukan dalam kajian sejarah Timur Dekat kuno,  yang lain menganggap teks-teks ini sebagai dokumen-dokumen kebudayaan serta kesusasteraan. Secara umumnya, mereka menganggap teks-teks ini sebagai sebahagian genre sastera yang dipanggil hagiografi, iaitu pemerian tentang seorang tokoh suci yang dianggap sebagai mewakili ideal moral dan ketuhanan. Hagiografi mempunyai tujuan utama untuk mengagungkan agama, dengan contoh yang ditunjukkan oleh seorang tokoh suci yang sempurna merupakan tumpuan utamanya.

Sesetengah orang mengatakan bahawa pemerian Gospel bukan sahaja tidak objektif tetapi juga tidak tepat kerana karya-karya itu ditulis atau disusun oleh pengikut-pengikut dan kelihatan hanya menggambarkan pandangan yang positif dan ideal tentang Jesus, sedangkan yang lain menunjukkan kekurangan sumber-sumber bukan Kristian sehingga Josephus pada tahun 93 Masihi. Mereka yang menyokong pandangan naturalis terhadap sejarah umumnya tidak mempercayai campur tangan ketuhanan atau mukjizad seperti kebangkitan Jesus yang disebut dalam Gospel-gospel. Salah satu kaedah yang digunakan untuk mengukur ketepatan fakta cerita di dalam gospel-gospel dikenali sebagai "kriteria rasa malu" yang menganggap bahawa cerita mengenai peristiwa-peristiwa yang mempunyai aspek-aspek rasa malu (seperti penafian Peter terhadap Jesus, atau pelarian hawari-hawari selepas penangkapannya) mungkin tidak akan dimasukkan jika pemerian-pemerian itu tidak benar.

Pengaruh luar terhadap perkembangan gospel

 Lihat juga: Kesejarahan Jesus, Jesus sejarah, dan Latar kebudayaan dan sejarah Jesus

 Mozek Vatican (abad ke-3): Sol Invictus

Banyak cendekiawan, umpamanya Michael Grant, tidak mengesan persamaan yang penting antara mitos pagan dan agama Kristian. Grant menyatakan dalam bukunya, Jesus: An Historian's Review of the Gospels (Jesus: Ulasan Ahli Sejarah mengenai Gospel-gospel) bahawa "agama Yahudi merupakan suatu agama yang mana doktrin-doktrin kematian dan kelahiran semula, serta dewa-dewa mitos, kelihatan adalah perkara-perkara asing bagi mereka sehingga kemunculan pemalsuan ini adalah amat susah untuk dipercayai."

Bagaimanapun, sesetengah cendekiawan mempercayai bahawa pemerian gospel tentang Jesus tidak mempunyai atau tidak banyak mempunyai asas sejarah. Sekurang-kurang pada sebahagiannya, ini adalah disebabkan oleh banyak persamaan yang diperhatikan mereka antara cerita-cerita mengenai Jesus dengan mitos-mitos yang lebih lama mengenai dewa-dewa pagan seperti Mithras, Apollo, Attis, Horus dan Osiris-Dionysus. Ini telah menyebabkan dugaan-dugaan bahawa mitos-mitos pagan telah diterima oleh sesetengah pengarang dalam pemerian awal mereka tentang Jesus untuk membentuk asimilasi dalam agama Kristian. Sebilangan kecil seperti Earl Doherty memutarbelitkan konsep ini dengan mencadangkan bahawa gospel-gospel sebenarnya merupakan usaha penulisan semula mitos-mitos yang lebih lama dan tidak berdasarkan seorang tokoh sejarah. Walaupun kaitan-kaitan ini telah dipertikaikan oleh banyak orang, adalah benar bahawa banyak unsur cerita-cerita tentang Jesus sebagaimana yang dikisahkan oleh Gospel-gospel mempunyai persamaan dengan mitologi pagan, di mana mukjizat-mukjizat seperti kelahiran dara amat dikenali. Sesetengah penulis Kristian seperti Justin Martyr dan C.S. Lewis mempertahankan dakwaan ini dengan mengatakan bahawa mitos-mitos itu dicipta oleh orang-orang pagan kuno yang mempunyai pengetahuan lebih dahulu yang kabur dan tidak tepat tentang Gospel-gospel; dengan kata yang lain, orang-orang pagan memberikan sifat-sifat ramalan terhadap Christ yang ditunjukkan di dalam Torah Yahudi dan Nabi-nabi kepada dewa-dewa mereka. Sebenarnya, Lewis menulis bahawa agama Kristian akan kurang dipercayai jika ia tidak mempunyai tema-tema yang sama dengan mitos-mitos pagan yang tersebut.

Warisan

Pietà, Michelangelo, abad ke-16: Ibu Jesus mengangkat mayat anaknya.

 Lihat juga: Gambar-gambar Jesus, Penggambaran dramatik Jesus, dan Jesus dalam budaya popular

Menurut kebanyakan tafsiran Kristian mengenai kitab Bible, tema khutbah-khutbah Jesus adalah taubat, pengampunan dosa, limpah kurnia, dan kedatangan Kerajaan Tuhan. Jesus melatih pengikut-pengikutnya dengan perinci dan selepas kematiannya, mereka mentafsirkan dan menyebarkan ajaran-ajarannya. Dalam tempoh beberapa dekad, pengikut-pengikutnya membentuk sebuah agama yang jelas berbeza dengan agama Yahudi. Agama Kristian tersebar di seluruh Empayar Rom di bawah versi yang dikenali sebagai agama Kristian Nicene dan dijadikan sebuah agama negara di bawah Constantine Agung. Pada abad-abad yang berikut, agama ini tersebar ke kebanyakan bahagian Eropah, dan di seluruh dunia.

Jesus telah dilukis, diukir, dan digambarkan di atas pentas dan dalam filem dalam banyak cara yang berbeza, termasuk kedua-dua jenis serius dan lucu. Sebenarnya, kebanyakan seni dan kesusasteraan zaman pertengahan, dan banyaknya juga sejak masa itu, ditumpukan pada tokoh Jesus. Sebilangan novel popular, seperti The Da Vinci Code, juga menggambarkan berbagai-bagai idea mengenai Jesus. Banyak pepatah yang dikatakan dikata oleh Jesus telah menjadi sebahagian budaya tamadun Barat. Terdapat juga banyak benda yang dikatakan merupakan relik-relik Jesus. Yang termasyhur ialah Kafan Turin dan Sudarium Oviedo.

Warisan-warisan lain termasuk pandangan Tuhan sebagai lebih bersikap seperti seorang bapa, lebih menaruh belas kasihan, dan pertumbuhan kepercayaan tentang hidup selepas mati dan Kebangkitan Semula. Ajaran-ajarannya mempromosikan nilai mereka yang biasanya dianggap berkedudukan rendah: wanita, orang miskin, orang luar etnik, kanak-kanak, pelacur, pesakit, banduan, dan sebagainya. Jesus dan ajaran-ajarannya telah ditafsirkan, dijelaskan, dan difahami oleh banyak orang. Jesus telah diterangkan, terutamanya oleh Paul dari Tarsus, Augustine dari Hippo, Martin Luther, dan baru-baru ini oleh C.S. Lewis.

Bagi sesetengah orang, warisan Jesus merupakan sebuah sejarah panjang anti-Semitisme Kristian, walaupun selepas kejadian Holokus, banyak kumpulan Kristian telah berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk berdamai dengan orang-orang Yahudi dan mempromosikan dialog antara agama serta perasaan saling hormat menghormati. Bagi orang-orang yang lain, agama Kristian sering dikaitkan dengan dasar penjajahan Eropah (lihat Empayar British, Empayar Portugis, Empayar Sepanyol, Empayar Perancis, Empayar Belanda); sebaliknya, orang-orang Kristian sering mendapati diri sebagai golongan-golongan minoriti yang tertindas di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan di Maghreb.

sumber dan rujukan : http://ms.wikipedia.org

No comments:

Post a Comment