PERINGATAN KE TIGA BELAS
Allah berfirman:
"Wahai manusia! Betapa banyak lampu yang padam oleh hembusan angin. Betapa banyak orang yang ahli ibadah binasa kerana kesombongan dan riya'. Betapa banyak orang yang kaya celaka kerana kekayaannya. Betapa banyak orang yang miskin celaka keeana kefakirannya. Betapa banyak orang yang sehat celaka kerana kesehatannya. Betapa banyak orang yang berilmu celaka kerana ilmunya. Betapa banyak orang yang bodoh celaka kerana kebodohannya.
Andaikata tidak ada orang-orang tua yang selalu ruku’, pemuda-pemuda yang khusyu, anak-anak kecil yang menyusu, dan binatang-binatang ternak yang berkeliaran mencari rumputan, nescaya Aku akan ubah langit menjadi besi, bumi menjadi batu licin yang kering kerontang dan debu menjadi kerikil. Setitis pun tidak akan pernah Kuturunkan air hujan dari langit. Tak sebutir bijipun akan kutumbuhkan di bumi. Dan sungguh akan Kucurahkan siksa kepadamu.”
PERINGATAN KE EMPAT BELAS
Allah berfirman :
"Wahai manusia! Carilah Aku sesuai dengan kadar keperluanmu kepada-Ku. Berbuatlah derhaka kepada-Ku menurut kadar kesabaranmu pada siksa api neraka. Janganlah engkau memandang pada ajalmu yang masih tertunda. Jangan pula engkau memandang pada rezekimu yang kau raih hari ini dan dosa-dosamu yang tersembunyi. Segala sesuatu akan hancur kecuali Zat-Nya. Ditangan-Nya kekuasaan"
PERINGATAN KE LIMA BELAS
Allah berfirman :
Wahai manusia! Jika agamamu, dagingmu dan darahmu baik, maka amal perbuatanmu, dagingmu dan darahmu akan baik juga.
Jika rosak agamamu, maka akan rosak pula amal perbuatanmu, dagingmu dan darahmu.
Oleh kerana itu, janganlah engkau seperti lampu yang menerangi orang lain, namun membakar dirinya sendiri. Lemparkanlah jauh-jauh kecintaan pada dunia dari lubuk hatimu, karena Aku tidak mungkin selamya akan mengumpulkan cinta pada dunia dan cinta pada-Ku dalam satu hati.
Berlakulah belas-kasih pada dirimu sendiri dalam mengumpulkan harta kekayaan, kerana rezeki telah ditentukan bagiannya. Orang yang memburu harta kekayaan hanyalah akan menemui kegagalan.
Orang bakhil akan tercela. Kenikmatan hanyalah sementara. Memikirkan suatu masalah sampai meleret-leret adalah tercela. Ajal pun telah ditentukan. Kebenaran telah nyata. Sebaik-baik hikmah Allah adalah khusyuk. Sebaik-baik kekayaan adalah menerima apa adanya. Sebaik-baik bekal adalah takwa. Sebaik-baik apa yang datang pada hati adalah keyakinan dan sebaik-baik apa yang Aku berikan untukmu adalah kesihatan".
PERINGATAN KE 16
Allah berfirman :
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa engkau mengatakan sesuatu yang tidak engkau perbuat. Betapa banyak engkau berkata-kata dan betapa banyak pula engkau mengkhianatinya. Betapa banyak engkau mencegah orang lain agar tidak melakukan perbuatan keji, padahal engkau sendiri melakukannya. Betapa banyak engkau memerintahkan pada orang lain untuk berbuat kebajikan, padahal engkau sendiri tidak melakukannya.
Betapa banyak engkau mengumpulkan harta benda, padahal engkau tidak mungkin akan memakan semuanya
Betapa banyak kesempatan taubat engkau tunda hari demi hari dan tahun demi tahun, tanpa mau merenungkan sama sekali, apakah engkau akan terhindar dari kematian?
Apakah engkau dapat lepas dari siksa api neraka? Ataukah engkau sangat yakin akan meraih kenikmatan di syurga? Apakah diantara engkau dan Sang Pengasih terdapat rahmat? Kenikmatan telah membuatmu angkuh dan sombong. Kebaikkan telah menyebabkan engkau celaka.
Angan-angan yang membumbung tinggi telah menjadikan engkau terpikat oleh dunia.
Engkau mensia-siakan kesehatan dan kesejahteraan, padahal hari-harimu jelas berlalu dan nafasmu telah ditentukan batasnya.
Beramallah untuk kebaikanmu dengan apa yang tersisa dalam hidupmu.
Wahai manusia! Sesungguhnya engkau tidak menghiraukan amal perbuatanmu. Padahal setiap hari usiamu terus berkurang sejak engkau keluar dari perut ibumu. Hari demi hari engkau kian dekat pada kuburanmu hingga akhirnya engkau memasukinya.
Wahai manusia! Kehidupanmu di dunia laksana lalat. Setiap kali jatuh ke dalam madu, ia bergantung padanya.
Kerana itu janganlah engkau menjadi seperti kayu bakar yang membakar dirinya dengan api untuk memberi manfaat pada orang lain.
PERINGATAN KE 17
Allah berfirman :
Wahai manusia! Berbuatlah sebagaimana Aku memerintahkan kepadamu. Hindarilah perbuatan yang Aku larang, maka Aku akan menjadikan engkau hidup selamanya.
Aku adalah Dzat yang hidup, tidak akan pernah mati selamanya.
Apabila Aku mengatakan pada sesuatu: “jadilah engkau”, maka sesuatu itu akan jadi.
Wahai manusia! Jika perkataanmu indah menawan, sementara perbuatanmu buruk, maka engkau adalah pimpinan orang-orang munafik. Jika lahirmu indah menawan, sedangkan batinmu buruk, maka engkau termasuk orang yang celaka, iaitu orang yang menipu Allah.
Tiadalah mereka menipu kecuali pada dirinya sendiri, hanya saja mereka tidak menyedarinya.
Wahai manusia! Tidaklah akan masuk syurga kecuali orang yang menundukkan diri pada keagungan-Ku, mengisi seluruh hari-harinya dengan mengingat-Ku dan menahan hawa nafsunya demi Aku.
Aku yang melindungi orang asing, yang memberikan rasa aman pada orang fakir, yang menyantuni anak yatim laksana seorang ayah yang penuh kasih sayang dan yang menyantuni para janda sebagaimana seorang suami yang mencintai dan menyayanginya.
Barang siapa berkeperibadian dengan sifat-sifat ini, jika memohon kepada-Ku, Aku akan mengabulkan segala permohonannya. Dan jika ia meminta sesuatu kepada-Ku, maka Aku akan memberi segala apa yang dia minta.
PERINGATAN KE 18
Allah berfirman :
Kepada siapa engkau akan mengadukan diri-Ku, padahal tak ada satu pun yang menyamai diri-Ku sebagai tempat pengaduanmu?
Sampai bilakah engkau akan melupakan diri-Ku, padahal sama sekali Aku tak menuntut apa-apa darimu?
Sampai bilakah engkau kufur kepada-Ku, padahal Aku tidak pernah berbuat aniaya pada para hamba? Sampai bilakah engkau meremehkan kitab-Ku, padahal Aku tidak pernah memberi beban kewajipan yang melebihi dari kemampuanmu? sampai bilakah engkau menentang kepada-Ku? Sampai bila pula engkau membangkang kepada-Ku, padahal tidak ada Tuhan selain Aku?
Bila engkau sakit doktor manakah selain diri-Ku yang mampu menyembuhkanmu?
Engkau mengadukan kesusahanmu kepada-Ku, namun engkau tidak mau menerima suratan takdir-Ku.
Akulah yang mengirim air hujan yang lebat lalu engkau katakan, kita dihujani oleh bintang ini. Sungguh engkau telah kufur kepada-Ku dan beriman pada bintang.
Akulah yang menurunkan rahmat-Ku dalam berbagai ukuran. Apabila engkau memperoleh makanan untuk tiga hari, engkau berkata: Aku dalam keadaan malang, tidak dalam keadaan baik.
Maka sesungguhnya engkau telah mengingkari nikmat-Ku. Barangsiapa tidak mengeluarkan zakat dari sebahagian harta kekayaannya, sesungguhnya ia meremehkan kitab-Ku.
Apabila ia menemui waktu solat, tapi ia tidak menunaikannya, maka ia sungguh-sungguh melupakan diri-Ku.
Sumber : Al-Mawa'izh fi al-Ahadith al-Qudsiyyah, Al-Imam Ghazali.